Wiranto Luruskan soal 'Pengungsi Jadi Beban', Masih Ada Warga Mempertanyakan

Wiranto Luruskan soal 'Pengungsi Jadi Beban', Masih Ada Warga Mempertanyakan

Indra Komara - detikNews
Kamis, 03 Okt 2019 15:30 WIB
KKBMM di Kemenkopolhukam (Foto: Istimewa)
Jakarta - Menko Polhukam Wiranto sudah meluruskan soal pernyataannya tentang penanganan korban gempa bumi di Ambon, Maluku. Meski demikian, masih ada warga yang keberatan dan mempertanyakan.

Adalah Keluarga Besar Masyarakat Maluku (KKBMM) yang keberatan oleh pernyataan Wiranto. KKBMM sudah melakukan pertemuan dengan jajaran Kemenkopolhukam. Kesepakatannya adalah menyurati Wiranto untuk klarifikasi. Surat dari KKBMM ini viral di media sosial dengan narasi 'Keluarkan Maluku dari NKRI agar tidak membebani'.


"Kesepakatannya adalah KKBMM menyurati Pak Wiranto untuk meminta klarifikasi, suratnya dilayangkan dan diminta secepatnya begitu beliau kembali dari luar negeri. Jadi media mohon tunggu, karena kami akan menyurati itu. Suratnya sudah jalan dan koordinasi dengan staf di sana," kata Sekretariat BPP-KKBMM Jakarta, Herman Moryaan, saat dihubungi, Kamis (3/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hermawan mengatakan KKBMM sempat terkejut oleh pernyataan Wiranto. Apalagi KKBMM selama sepekan belakangan sedang menggalang dana untuk membantu warga Maluku yang terkena dampak gempa.

"Kami ini sedang melakukan penggalangan dana untuk kumpul kebutuhan pengungsi di Ambon, Maluku, sejak minggu lalu, kami sudah bentuk tim untuk se-Jabodetabek, kami baru bergerak hari Senin dikejutkan oleh pernyataan Pak Wiranto yang dikutip iNews dan Kompas TV, bahwa beliau menyatakan di tanggal 1 Oktober bahwa lebih baik meminta pengungsi kembali ke rumah agar tidak jadi beban pemerintah, jadi yang di-bold adalah agar tak menjadi beban pemerintah," tuturnya.

"Jadi kami bereaksi terhadap itu dan semua bereaksi, kami minta untuk tunggu dulu, karena di Selasa itu sorenya kami merapat ke Kemenkopolhukam lalu difasilitasi. Rabu kemarin kami diterima pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB," imbuh Herman.




Dia menegaskan keberatan dari pihak KKBMM tidak berkaitan dengan situasi politik. Keberatan yang dilayangkan murni soal pernyataan Wiranto terkait pengungsi gempa Ambon.

"Jadi tidak ada kaitan dengan gempa yang masalah alam dengan situasi politik sekarang yang katanya mendekati tanggal 20 (Oktober), KKBMM tidak berurusan dengan itu, jadi kami berurusan dengan itu (gempa)," jelasnya.

Protes terhadap Wiranto ini bermula dari pernyataan yang disampaikan mantan Panglima ABRI itu pada Senin (30/9) kemarin.
Saat itu Wiranto berbicara soal gempa di Maluku yang merusak 700 unit rumah warga. Gempa tersebut juga mengakibatkan 23 orang meninggal dunia.


Pemerintah, lanjut dia, sudah melakukan sejumlah langkah untuk meringankan beban para korban. Perancangan penyaluran dana bantuan juga sudah dilakukan.

Dia mengimbau seluruh pihak agar tidak menyebar berita bohong soal potensi tsunami. Saat itu pula Wiranto membuat pernyataan soal beban korban gempa.

"Pengungsi ini ditakuti adanya informasi adanya gempa susulan yang lebih besar, ditakuti adanya tsunami akibat gempa, padahal tidak ada badan resmi manapun yang mengumumkan itu, yang memberikan informasi seperti itu, jadi ini berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan yang menakuti masyarakat, sekarang sedang dilakukan sosialisasi bahwa tidak ada gempa susulan yang lebih besar lagi, tidak ada tsunami," kata Wiranto.


"Diharapkan masyarakat bisa kembali ke tempat tinggal masing-masing untuk mengurangi besaran pengungsi, pengungsi terlalu besar ini sudah menjadi beban pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," terangnya.



Wiranto Luruskan Pernyataan 2 Hari Kemudian

Wiranto sudah menjelaskan pernyataannya tentang penanganan korban gempa bumi di Ambon, Maluku. Dia mengaku tak mungkin melukai hati warga Maluku dan justru melakukan langkah cepat untuk meringankan beban korban gempa.

"Tidak ada alasan dan tidak mungkin saya sengaja melukai hati masyarakat Maluku yang sedang terkena musibah," kata Wiranto dalam keterangan tertulis, Rabu (2/10).


"Sebaliknya saya mengundang para Menteri terkait yang menangani bencana alam, termasuk Kepala BNPB, untuk segera melakukan langkah-langkah cepat guna meringankan beban penderitaan masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Maluku," sambungnya.

Wiranto juga mengutip penjelasan Kepala BNPB bahwa banyaknya pengungsi bukan hanya karena rumahnya hancur, tetapi karena adanya informasi akan adanya gempa susulan yang lebih besar dan tsunami.

Menurut Wiranto, penjelasan yang dia berikan kerap diputarbalikkan. Dia mengaku pernyataan itu sebenarnya untuk menenangkan masyarakat.


"Memang akhir-akhir ini banyak penjelasan-penjelasan saya yang saya arahkan untuk menenangkan masyarakat, justru diputarbalikkan untuk malah menyerang saya. Namun itu semua dapat diselesaikan dengan kesabaran dan kebesaran hati kita," kata Wiranto.
Halaman 2 dari 3
(idn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads