"DPRD sudah menghitung bersama Biro Aset. Ada sekitar Rp 2,5 miliar kerugian akibat dampak aksi beberapa waktu lalu," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar, Alwis, kepada wartawan, Kamis (3/10/2019).
Menurut Alwis, kerusakan terjadi pada perlengkapan anggota Dewan, seperti kursi, meja, dan sound system di ruang sidang utama. Selain itu, ada peralatan dan perlengkapan perpustakaan yang hancur, dari komputer, lemari, meja, kursi, dan buku-buku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan Pemprov akan mengganti dan memperbaiki gedung yang rusak dengan melakukan pergeseran anggaran tahun ini.
"Kita akan coba lakukan pergeseran anggaran tahun ini. Kalau tidak bisa, terpaksa baru tahun depan dianggarkan," katanya.
Aksi massa terjadi pada Rabu (25/9/2019) lalu. Massa mahasiswa menjebol gedung DPRD Sumatera Barat. Massa merusak gedung serta berbagai fasilitas yang ada.
Sebagian besar naik ke lantai dua dan tiga yang berisikan ruang staf, ruang rapat khusus, dan ruang paripurna. Satu per satu, fasilitas yang ada dihancurkan. Kaca-kaca langsung berserakan. Ruang Sidang Paripurna tempat di mana meja dan kursi anggota dewan dicoret dan semuanya dirusak.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini