"Itu wewenang pimpinan yang bisa menyampaikan tapi insyaallah mudah-mudahan bisa musyawarah untuk mufakat menjadikan ketua MPR-nya Bang Muzani," kata anggota DPR F-Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Rabu (2/10/2019) malam.
Andre mengatakan Gerindra telah melakukan lobi-lobi ke semua partai. Kelompok DPD pun tak lepas dari upaya penjajakan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa alasan Gerindra mengincar kursi Ketua MPR?
Andre pertama-tama menjelaskan bahwa Muzani telah berhasil sebagai sekjen partai maupun Wakil Ketua MPR periode lalu. Selain itu, dia mengatakan Gerindra ingin menghadirkan keseimbangan politik nasional.
"Dengan jadinya Bang Muzani jadi ketua MPR tentu ini jadi penyeimbang di politik nasional. Kita tahu Presidennya Pak Jokowi, Ketua DPR Mba Puan dari PDIP, wajar dong Gerindra mendapatkan Ketua MPR," sebut Andre.
Anggota DPR F-Gerindra lainnya, Habiburokhman, menyebut pihaknya ingin melanjutkan konvensi kebangsaan yang pernah beberapa kali mereka praktikkan jika mendapat posisi ketua MPR. Menurutnya, Ketua MPR mempunyai peran sebagai pemersatu bangsa dan karenanya bukan diberikan kepada partai terbesar kesatu atau kedua.
"Zaman Gus Dur Presiden, Ketua MPR-nya Pak Amien Rais yang bukan berasal dari partai dua besar, zaman Pak SBY Presiden, Ketua MPR-nya Ustaz HNW (Hidayat Nur Wahid) yang bukan berasal dari partai dua besar. Begitu juga ketika Pak Jokowi presiden periode pertama, Ketua MPR-nya Pak Zulhas (Zulkifli Hasan) yang bukan dari partai dua besar," jelas Habiburokhman.
Habiburokhman mengatakan MPR periode 2019-2024 punya beban yang sangat berat, yaitu membumikan Pancasila di tengah kondisi yang menurutnya banyak konflik.
"Kita ingin menunjukkan kepada rakyat bahwa mulai dari MPR kita kita sangat kompak dan toleran satu sama lain. Tidak ada lagi kubu-kubuan seperti Pilpres," sebut dia.
Halaman 2 dari 2