Golkar memutuskan mengusung Bambang Soesatyo sebagai calon Ketua MPR. Nama Bamsoet merupakan hasil rapat harian membahas pencalonan pimpinan MPR dan DPR.
"Selain itu, rapat juga memutuskan Pak Zainudin Amali sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR RI dan menugaskan Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR RI dari Partai Golkar," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Selasa (1/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Prabowo ketika menunjuk saya menjadi pimpinan (MPR), sangat berharap dari Partai Gerindra bisa menjadi ketuanya. Kenapa? Karena demokrasi yang indah, demokrasi yang bagus, itu apabila ada berbagi peran dalam proses kelembagaan negara," kata Wakil Ketua Umum Gerindra Ahmad Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10).
Posisi Gerindra mengharapkan kursi MPR-1. Muzani menyebut pihaknya juga telah melakukan lobi-lobi untuk memuluskan jalannya sebagai Ketua MPR.
Dengan proses lobi-lobi itu, Muzani berharap konsensus Ketua MPR dapat dicapai. Meskipun, dikatakan Muzani, ia juga mendengar ada nama lain yang mengincar posisi yang sama, seperti Bambang Soesatyo (Bamsoet).
"Nggak apa-apa, Bamsoet itu sahabat saya, sekarang Ketua DPR, berarti pingin jadi Ketua MPR lagi dong. Kalau saya kan Wakil Ketua MPR baru setahun setengah. Jadi ya sudah nggak apa-apa," ucap Muzani.
"Nanti mudah-mudahan Bamsoet nanti mengalah untuk konsensus, ya wis Gerindra saja. Ya alhamdulillah, itu selesai. Namanya MPR, Majelis Pemusyawaratan Rakyat. Jadi pemusyawaratan diutamakan, begitu," tuturnya.
Soal Muzani meminta Bamsoet mengalah itu, Partai Golkar menyatakan telah berkomunikasi dengan Partai Gerindra. Menurut Amali, dia sudah berkomunikasi secara personal dengan Ketua Fraksi Gerindra MPR Ahmad Riza Patria. Namun, terkait permintaan untuk mengalah, Amali menyebut semuanya masih perlu proses.
"Oh sudah, sudah (komunikasi personal). Kan Ketua Fraksi Gerindra teman saya, Pak Riza sesama Komisi II (DPR 2014-2019). Ya kita ngobrol aja," ujar Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10).
"(Arah untuk mengalah) saya kira komunikasi politik itu tidak bisa cuma sekali. Dia harus berkali-kali. Kayak kamu PDKT, nggak bisa langsung nembak. Kan ada proses," lanjut dia.
Sementara, PDIP masih menunggu perintah Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum terkait arah dukungan untuk jabatan Ketua MPR. Politikus PDIP Trimedya Panjaitan menilai dua partai yang mengincar jabatan Ketua MPR, Golkar dan Gerindra sama-sama memiliki sisi positif yang dapat dijadikan bahan pertimbangan Megawati.
"(Megawati) dekat dengan Pak Prabowo, dekat juga dengan Pak Airlangga kan dan juga dekat Pak Bamsoet. Jadi kalau semuanya itu bisa aja Pak Muzani, Pak Bamsoet, tergantung menit-menit terakhirnya," kata Trimedya kepada wartawan, di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10).
PPP juga telah melabuhkan dukungannya dalam hal perebutan kursi Ketua MPR. PPP menegaskan mendukung Bamsoet.
"Kalau PPP secara terbuka saya sampaikan kami mendukung Bamsoet untuk menjadi Ketua MPR," kata Arsul Sani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10).
Soal pimpinan DPR, berdasarkan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) terbaru, pimpinan MPR terdiri dari perwakilan seluruh fraksi di DPR dan satu unsur dari DPD. Untuk periode DPR 2019-2024, ada total 9 fraksi. Dengan demikian pimpinan MPR untuk periode ini ada 10. Dari 10 pimpinan itu, tinggal PKB, Demokrat, PDIP, dan unsur DPD yang belum menyerahkan nama.
Sebelumnya, sidang paripurna MPR telah menyepakati agenda pemilihan pimpinan MPR digelar pada Kamis (3/10) besok. Proses musyawarah dan usulan dari fraksi-fraksi terkait pimpinan MPR akan dimulai pukul 19.00 WIB.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini