Periksa Nomor di Grup WA Viral 'Anak STM', Bareskrim: Tak Ada Nomor Polisi

Periksa Nomor di Grup WA Viral 'Anak STM', Bareskrim: Tak Ada Nomor Polisi

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 02 Okt 2019 18:52 WIB
Kasubdit II Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Rickynaldo Chairul. (Audrey Santoso/detikcom)
Jakarta - Viral isu polisi terlibat dalam grup WA 'Anak STM' peserta demo rusuh di DPR. Bareskrim Polri menyanggah ada anggotanya yang menjadi kreator grup WA tersebut.

"Isu yang beredar di kalangan media sosial atau netizen, polisi selaku kreator. Kita lakukan pemeriksaan mendalam satu per satu nomor-nomor yang masuk nomor grup WhatsApp tersebut," kata Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Rickynaldo Chairul di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Hasilnya) tidak ada nomor polisi, apalagi polisi sebagai kreator (WhatsApp Group anak STM/SMK), tidak ada. Saya berharap penjelasan yang kami sampaikan ini bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan netizen," sambung Rickynaldo.

Rickynaldo menuturkan pihaknya masih mendalami asal muasal para member WhatsApp Group tersebut. Sebab, menurutnya, kebanyakan nomor yang digunakan hanya untuk akun WhatsApp.

"Agak sulit karena ada nomor yang aktif di WA saja, di provider tidak aktif," imbuh dia.





Diketahui munculnya nama polisi berasal dari posting-an netizen yang mengaku mencoba memasukkan nomor member-member WhatsApp Group anak STM ke aplikasi True Caller. Saat dicoba, muncul nama seseorang berpangkat polisi. Apa kata polisi?

"Aplikasi True Caller itu kan tergantung kita membuat nama di daftar kontaknya apa, sesuai daftar kontak yang dia punya, yang masuk ke dalam situ. Misalnya saya menulis di kontak si A itu tukang ojek, saya pakai True Caller, si A nanti keluar tukang ojek padahal belum tentu aslinya dia tukang ojek," terang Rickynaldo.



Rickynaldo mengaku akan menyelidiki akun-akun yang menyebarkan isu polisi sebagai kreator grup WA 'Anak STM'. Menurut Rickynaldo, tangkapan layar yang tersebar kemungkinan rekayasa.

"Tentu akan kita lakukan pendalaman (akun-akun yang menyebar isu tersebut), penyelidikan lebih lanjut. Itu kan capture-an belum tentu asli, bukan live, kita lakukan pendalaman kepada capture-an yang ramai di media sosial," jelas Rickynaldo.

Halaman 2 dari 2
(aud/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads