Pengacara Bantah Dosen IPB Rancang Rusuh Demo: Tuduhan Tak Berdasar

Pengacara Bantah Dosen IPB Rancang Rusuh Demo: Tuduhan Tak Berdasar

Mei Amelia R - detikNews
Rabu, 02 Okt 2019 14:57 WIB
Foto: Ilustrasi: Mindra Purnomo
Jakarta - Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith menjadi tersangka dengan sangkaan merancang kerusuhan di Aksi Mujahid 212. Namun pihak pengacara membantah tegas uduhan tersebut.

"Intinya dia seolah-olah sebagai dalang yang membiayai itu, itu perlu diluruskan karena itu tuduhan tidak berdasar. Bukan juga penyandang dana," kata Gufroni selaku kuasa hukum Abdul Basith saat dihubungi detikcom, Rabu (2/10/2019).

Sementara Gufroni juga belum bisa mengetahui apakah kliennya mengetahui 6 tersangka lainnya, termasuk Laksda (Purn) Sony Santoso. Sebab, pihaknya sejauh ini belum bisa mendampingi pemeriksaan Abdul Basith.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak tahu pasti, karena kita belum mendampingi proses BAP," imbuh Gufroni.

Gufroni juga mengaku belum mendapatkan salinan BAP kliennya. Sehingga, dia belum bisa mengetahui lebih jauh soal materi pemeriksaan.

"Perlu didalami, karena kita baru ketemu kemarin jadi belum sempat membaca BAP beliau. Kami juga minta ke penyidik agar bisa dapat salinan BAP. Dari situ 'kan bisa terungkap," tuturnya.






Gufroni juga belum bisa mengomentari soal barang bukti sejumlah benda, yang disebut polisi sebagai molotov. Sebab menurutnya, saat Abdul Basith ditangkap dan digeledah tidak disaksikan oleh keluarganya.

"Itu juga yang jadi pertanyaan (soal molotov), karena istri tidak menyaksikan saat penggeledahan, karena sedang ada kegiatan di luar. Jadi (istri) pulang sudah selesai penggeledahan, jadi tidak melihat yang katanya bom molotov," jelas Gufroni.

Abdul Basith ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya di rumahnya di kawasan Tangerang pada Sabtu (28/9) malam. Abdul dituding menyimpan bom molotov yang dipersiapkan untuk membuat kerusuhan di Aksi Mujahid 212 yang digelar pada Sabtu (28/9) lalu.

Abdul Basith dituding sebagai otak atau dalang atau perancang kerusuhan demo. Polisi menyebutnya, merekrut 2 orang berinisial S dan OS yang memiliki keahlian untuk merakit bom.

Abdul Basith ditahan di Polda Metro Jaya sejak Minggu (29/9). Abdul Basith ditahan untuk 20 hari ke depan atau sampai dengan tanggal 18 Oktober 2019.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads