Ada sekitar 20 orang yang salat gaib sekitar pukul 12.58 WIB, Rabu (2/10/2019). Setelahnya, mereka duduk bersama, berdiskusi mengenai kondisi warga Sumbar di Wamena.
"Gerakan ini adalah gerakan kita bersama. Insyaallah gerakan ini bukan hanya sampai di sini saja," kata Koordinator Aksi FAM, Firdaus Nuzula, di Taman Pandang Istana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Firdaus menyesalkan adanya warga Sumbar yang menjadi korban di Wamena. Padahal warga Sumbar menurutnya hidup baik di Wamena sebelum kerusuhan terjadi pada 23 September.
"Kami meminta agar pemerintah Indonesia mewujudkan kedamaian, ketenangan, dan perlakuan adil terhadap para pelanggar hukum dan penghilang nyawa masyarakat yang tidak bersalah," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya 10 orang warga Sumbar meninggal dalam kerusuhan di Wamena. Delapan jenazah dipulangkan ke kampung halaman, dua jenazah dimakamkan di Papua.
Tonton juga video Tersangka Kerusuhan Wamena Bertambah, Gagal Bawa Isu Papua ke PBB:
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini