"Itu (membangun rumah warga) kita akan hadir, pemerintah Sulawesi Selatan hadir. Kemarin kita sudah bantu sementara Rp 1 miliar, nanti juga dilihat, kalau ada yang mau rekonstruksi kembali ya sudah kita (bantu). Tapi pastikan keamanan terjamin," kata Nurdin usai menjemput korban kerusuhan Wamena di Lanud Hasanuddin, Maros Rabu (2/10/2019).
Nurdin mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di Papua untuk mendata korban dari Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurdin juga memastikan akan mengurus korban pengungsi yang tidak ingin kembali ke Wamena. Menurutnya ada sejumlah pengungsi yang trauma kembali ke Wamena.
"Ya mereka sudah tidak mau balik lagi, ya trauma, dia bilang sekeluarga sudah putuskan untuk tidak kembali lagi. Jadi ada yang seperti itu. Jadi saya sih yakin mereka sudah turun temurun di sana, ya tentunya hubungan keakraban kekeluargaan itu terjalin semuanya," paparnya.
Menurut Nurdin, untuk sementara waktu para pengungsi dari Wamena akan ditampung di Asrama Haji hingga kondisinya stabil. Sulsel sebagai pintu masuk Indonesia Timur siap menampung pengungsi Wamena yang singgah di Sulsel.
"Kita tampung semua, kita punya pengalaman waktu gempa di Sulawesi Tengah, di Palu, 15.000 pengungsi kita tangani dengan baik termasuk kesiapan rumah sakit, Asrama Haji. Jadi saya kira di sana tidak ada masalah. Kita tidak membeda-bedakan orang Sulsel atau bukan," imbuhnya.
Simak Video "Pijar Lilin Hiasi Monas, Warga Gelar Aksi Solidaritas untuk Wamena"
(nvl/fdn)











































