PKS menjelaskan dresscode anggotanya hari ini untuk menunjukkan kecintaan pada Indonesia. Dresscode ini juga sebagai bentuk keprihatinan kepada permasalahan bangsa.
"Ini keputusan fraksi. Pertama hari ini adalah hari batik. Makanya kami sepakat menggunakan batik, sekaligus pakaian nasionalnya peci dan pita merah putihnya adalah menegaskan bahwa kita Indonesia. Karena batik ini sudah diklaim oleh Malaysia," kata Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid (HNW) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, HNW menjelaskan dresscode fraksinya hari ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap persoalan bangsa. Di antaranya seperti masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga persoalan di Papua.
"Iya kita prihatin, pastinya bukan hanya dengan Wamena dengan karhutla kita prihatin, gempa bumi di Ambon kita sangat prihatin. Apalagi pernyataan pejabat negara tentang pengungsi terlalu banyak itu membebani negara. Nggak boleh itu. Masa kayak begini ngomongnya begitu. Empatilah. Kalau anda nggak bisa membantu secara langsung, anda bisa memerintahkan bantuan di sana. Termasuk tragedi di Wamena sangat menyentak hati nurani," ujarnya.
Perihal dresscode itu juga sempat disampaikan Fraksi PKS dalam sidang paripurna MPR. Dalam paripurna, Fraksi PKS juga menjelaskan dresscode hari ini sebagai bentuk keprihatinan PKS terhadap permasalahan-permasalahan yang menimpa Indonesia belakangan ini. (mae/imk)