Kondisi Membaik, Pemisahan Bayi Kembar Siam di Bali Tunggu dr Sutomo Surabaya

Kondisi Membaik, Pemisahan Bayi Kembar Siam di Bali Tunggu dr Sutomo Surabaya

Aditya Mardiastuti - detikNews
Rabu, 02 Okt 2019 12:06 WIB
Kepala Instalasi Rawat Inap Ruang Rawat Ibu dan Bayi Sanglah I Wayan Dharma Artana dan para suster. Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom
Denpasar - Tiga bulan dirawat di ruangan RSUP Sanglah, Bali kondisi bayi kembar siam asal Buleleng, Bali sudah membaik. Pemisahan bayi kembar siam itu masih menunggu hasil konsultasi dari RS Dr Sutomo Surabaya.

"Bayi kembar siam kita sekarang sudah berumur tiga bulan, 90 hari dan sudah tiga bulann di sini. Kondisi sudah stabil, beratnya 5,960 gram. Sekarang tahapan kita diagnostik lanjutan masih menunggu konfirmasi data-data yang kita kirim ke tim Dr Sutomo Surabaya, kita menunggu jawaban dari RS Dr Sutomo," kata Kepala Instalasi Rawat Inap Ruang Rawat Ibu dan Bayi RSUP Sanglah, Dr I Wayan Dharma Artana, Sp.A (K) di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (10/9/2019).


Artana menerangkan data-data pemeriksaan yang dikirimkan minggu lalu itu meliputi hasil CT angiografi dan hasil EKG. Pihaknya masih menunggu jawaban dari tim RS DR Sutomo untuk keputusan pemisahan bayi kembar siam yang bernama Komang Dita Ariani, dan Kadek Lianasari itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang mungkin tim di sana sedang rapat data yang kita kirim. Dari situ kita menunggu jawaban apakah beliau tim dari Surabaya akan datang ke sini untuk melihat langsung bayinya atau cukup dengan melihat data-data yang kita kirim," jelasnya.

Kedua putri pasangan Kadek Redita dan Putu Ayu Sumadi itu kini sudah bisa menyusu langsung pada ibunya. Artana berharap pemisahan kedua bayi itu bisa dilakukan di RSUP Sanglah.

"Kalau layak dioperasi kita harapkan di Sanglah, kalau memungkinkan di Sanglah. Mungkin tim dari Surabaya ke sini. Secara tim kita siap tapi harus supervisi bantuan dari RS Dr Sutomo karena mereka lebih berpengalaman," harapnya.

Kedua bayi tersebut juga sudah tidak menggunakan infus maupun obat-obatan antibiotik. Pihak orang tua juga berharap kedua bayinya bisa dipisahkan dan dalam kondisi sehat.

"Untuk sekarang anak sudah makin stabil, saya dan ibunya sudah bisa mandiin sendiri tinggal nunggu hasil dari Surabaya aja, minum susunya juga sudah on demand. Astungkara bisa dipisahkan dan keduanya selamat," tutur Redita ditemui terpisah.

Bapak-ibu bayi kembar siam ditemui di ruang NICU RSUP Sanglah.Bapak-ibu bayi kembar siam berharap kedua bayinya bisa dipisahkan dan dalam kondisi sehat.. Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom

Dia mengatakan kedua putrinya juga sudah bisa diajak berinteraksi dan bisa digendong. Dia juga bisa bernafas lega karena biaya pengobatan anaknya masih dicover BPJS.

"Biaya masih dicover sama BPJS. Sekarang kos di Pedungan dan sambil jualan canang di Jl Kartini. (Sehari-hari) Kan dapet donatur dari anak, pakai sedikit dan hasil jualan dipakai makan," tutur pria yang biasa bekerja sebagai kuli bangunan ini.

Redita dan istrinya berharap kedua anaknya bisa selalu sehat. Mereka masih bersabar menunggu keputusan dari tim di Surabaya.

"Sekarang tinggal nunggu dari Surabaya. Masih kurang enak perasaannya kayak sedih, astungkara bisa dipisahkan dan keduanya selamat," harap Redita.
Halaman 2 dari 2
(ams/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads