"Bayi kembar siam kita sekarang sudah berumur tiga bulan, 90 hari dan sudah tiga bulann di sini. Kondisi sudah stabil, beratnya 5,960 gram. Sekarang tahapan kita diagnostik lanjutan masih menunggu konfirmasi data-data yang kita kirim ke tim Dr Sutomo Surabaya, kita menunggu jawaban dari RS Dr Sutomo," kata Kepala Instalasi Rawat Inap Ruang Rawat Ibu dan Bayi RSUP Sanglah, Dr I Wayan Dharma Artana, Sp.A (K) di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (10/9/2019).
Artana menerangkan data-data pemeriksaan yang dikirimkan minggu lalu itu meliputi hasil CT angiografi dan hasil EKG. Pihaknya masih menunggu jawaban dari tim RS DR Sutomo untuk keputusan pemisahan bayi kembar siam yang bernama Komang Dita Ariani, dan Kadek Lianasari itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua putri pasangan Kadek Redita dan Putu Ayu Sumadi itu kini sudah bisa menyusu langsung pada ibunya. Artana berharap pemisahan kedua bayi itu bisa dilakukan di RSUP Sanglah.
"Kalau layak dioperasi kita harapkan di Sanglah, kalau memungkinkan di Sanglah. Mungkin tim dari Surabaya ke sini. Secara tim kita siap tapi harus supervisi bantuan dari RS Dr Sutomo karena mereka lebih berpengalaman," harapnya.
Kedua bayi tersebut juga sudah tidak menggunakan infus maupun obat-obatan antibiotik. Pihak orang tua juga berharap kedua bayinya bisa dipisahkan dan dalam kondisi sehat.
"Untuk sekarang anak sudah makin stabil, saya dan ibunya sudah bisa mandiin sendiri tinggal nunggu hasil dari Surabaya aja, minum susunya juga sudah on demand. Astungkara bisa dipisahkan dan keduanya selamat," tutur Redita ditemui terpisah.
![]() |
Dia mengatakan kedua putrinya juga sudah bisa diajak berinteraksi dan bisa digendong. Dia juga bisa bernafas lega karena biaya pengobatan anaknya masih dicover BPJS.
"Biaya masih dicover sama BPJS. Sekarang kos di Pedungan dan sambil jualan canang di Jl Kartini. (Sehari-hari) Kan dapet donatur dari anak, pakai sedikit dan hasil jualan dipakai makan," tutur pria yang biasa bekerja sebagai kuli bangunan ini.
Redita dan istrinya berharap kedua anaknya bisa selalu sehat. Mereka masih bersabar menunggu keputusan dari tim di Surabaya.
"Sekarang tinggal nunggu dari Surabaya. Masih kurang enak perasaannya kayak sedih, astungkara bisa dipisahkan dan keduanya selamat," harap Redita.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini