Cerita Warga Hidup Rukun di Wamena, Diselamatkan ke Gereja Saat Rusuh

Cerita Warga Hidup Rukun di Wamena, Diselamatkan ke Gereja Saat Rusuh

Rolando Fransiscus - detikNews
Rabu, 02 Okt 2019 09:39 WIB
Pengungsi Wamena (Foto: Rolando/detikcom)
Jayapura - Warga Wamena saat ini masih ada yang tinggal di posko pengungsian Sentani, Jayapura. Mereka menceritakan momen kerukunan di sana hingga momen saat warga diselamatkan ke gereja.

Salah satu warga Wamena, Satria (40), yang merupakan seorang ibu dengan dua anak, sejak kemarin (1/10/2019) mengungsi di Masjid Al Aqsha, Jalan Polres Kota Sentani, Jayapura. Satria yang merupakan pedagang sembako menceritakan bagaimana kerukunan hidup di Wamena bersama warga Papua.

"Tidak ada masalah. Biasa-biasa saja, kita menjual, dia (warga Papua) membeli, begitu," kata Satria saat ditemui, Selasa (2/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat rusuh melanda Wamena, Satria menceritakan bagaimana warga Papua menolong warga lainnya. Satria mengatakan warga Papua menyelamatkan warga lainnya ke gereja terdekat di Wamena.

"Ada juga (ditolong) warga Papua, pertolongannya disuruh keluar (rumah), disuruh sembunyi, selamatkan diri. Bagian orang Pike, mereka bawa parang juga, massa juga pada takut sama mereka, tapi tidak (merusuh), dia selamatkan ke gereja," ujar Satria sambil menggendong anaknya.

Satria pun menceritakan kembali bagaimana awal-awal rusuh terjadi Wamena. Satria mengatakan para perusuh tiba-tiba datang menggunakan baju sekolah dan lalu merusuh di Wamena.

"Mereka tidak ada apa, tiba-tiba datang dari sudut pojok sini, pojok sana. Mula-mulanya di tengah kota anak sekolah, dia (perusuh) pakai pakaian anak sekolah. Kita kan tidak bisa bedakan anak sekolah, anak sekolahkan pake kumis gini-gini, jadi tidak tahu bedakan," ucap Satria yang sudah 19 tahun hidup di Wamena.




Satria mengatakan di Wamena warga semuanya hidup berbaur dari berbagai suku. Mereka bekerja dengan berbagai macam profesi.

"Iya, ada juga yang tulang ojek. Kerja bangunan juga ada," sebut dia.

"Campur semua, Toraja, Batak, NTT, Jawa," tambah Satria.


Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw berharap jumlah pengungsi dari Wamena yang eksodus tidak bertambah. Paulus mengimbau warga agar tidak turun gunung dari Wamena ke daerah lain.

"Kami berharap sampai di sini dulu, karena yang masih tersisa di Wamena mereka tidak turun," kata Paulus di Yonif 751/Rider, Sentani, Jayapura, Selasa (1/10).

Cerita Pengungsi Hidup Rukun di Wamena, Diselamatkan ke Gereja Saat RusuhPengungsi Wamena (Foto: Rolando/detikcom)

Paulus menjamin keamanan warga di Wamena. Dia mengatakan akan membuat warga senyaman mungkin dengan menambah pasukan di Wamena.

"Kami menjamin keamanannya. Artinya, kekuatan kami akan kami pertebal, membuat senyaman mungkin saudara kita di Wamena dan sekitarnya," ujar Paulus.


Simak Video "Pijar Lilin Hiasi Monas, Warga Gelar Aksi Solidaritas untuk Wamena"

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads