Pantauan detikcom, Rabu (2/10/2019), sejumlah pedagang di Wamena telah membuka tokonya. Pedagang warung makan juga telah menjajakan dagangannya. Aktifitas perbankan pun telah pulih lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Memang seperti ini kondisinya. Ribut-ribut satu dua hari sudah kembali aman. Kalau yang mengungsi itu yang tinggalnya di pinggiran kota yang memang menjadi koban langsung karena rumahnya dibakar, " Kata Wahyono warga asal Solo itu.
Ia juga menceritakan peristiwa kerusuhan pada Senin 23 September 2019 lalu. Saat kejadian, dia sedang berdagang. Pagi itu ada sekelompok orang berseragam sekolah yang melintas di jalan Irian, mereka hendak melakukan aksi demo ke kantor Bupati. Namun, selang beberapa menit, ratusan massa telah berlarian.
"Pertama mereka lewat biasa saja, mungkin 30 menit kah, mereka sudah lari-lari, jadi saya cepat-cepat tutup toko, tidak lama sudah ada asap, lokasinya agak jauh sekitar satu kilo kah dari kota," ujarnya.
Lima hari setelah kerusuhan, kini perekonomian di Wamena perlahan pulih. Keamanan juga semakin kondusif. Kapolres Jayawijaya-Wamena, AKBP Tony Ananda Swadaya, mengatakan 1.400 personel gabungan TNI-Polri telah ada di Wamena dan disiagakan di beberapa titik di Wamena.
![]() |
"Untuk menjamin keamanan warga, kami siagakan 1400 personel gabungan TNI-Polr," kata Tony.
Sementara itu, masih ada warga yang mengantre di bandara untuk menunggu giliran dievakuasi dengan menggunakan pesawat Hercules. Pengungsi juga masih tersebar di beberapa titik seperti Mapolres, Makodim, di Kantor DPR, Gereja-gereja di kota Wamena. Berdasarkan data dari Polres Jayawijaya Wamena, jumlah total pengungsi 6.947 orang.
Simak Video "Pijar Lilin Hiasi Monas, Warga Gelar Aksi Solidaritas untuk Wamena"
Halaman 2 dari 2