Cerita Relawan Jokowi Diculik Lalu Dipukuli

Round-Up

Cerita Relawan Jokowi Diculik Lalu Dipukuli

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 02 Okt 2019 05:10 WIB
Foto: Ninoy Karundeng (dok.Facebook)
Jakarta - Pegiat medsos Ninoy Karundeng diduga diculik oleh sekelompok orang tidak dikenal, di tengah demo pada Senin 30 September lalu. Ninoy yang juga dikenal sebagai relawan Jokowi ini juga dianiaya para pelaku hingga babak belur.

Peristiwa penculikan ini mencuat setelah muncul video Ninoy yang tengah dipersekusi oleh sekelompok orang. Dalam rekaman video tersebut, wajah Ninoy tampak lebam-lebam dan bibirnya pecah.

Pada Selasa (1/10/2019) pagi, Ninoy akhirnya dipulangkan oleh para pelaku. Kepada detikcom, Ninoy menyebutkan dirinya sudah kembali ke rumahnya pada pukul 08.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya... saya di rumah. (Dipulangkan) tadi pagi pukul 08.00 WIB," kata Ninoy terbata-bata saat dihubungi detikcom, Selasa (1/10/2019).

Ninoy tidak membantah kabar dirinya diculik dan dianiaya oleh sekelompok orang. Namun untuk sementara, Ninoy belum berencana melaporkan kasus tersebut ke polisi.

"Saya di rumah, saya nggak kepikiran," ucap Ninoy.
Rekan Ninoy yang juga aktif di relawan Jokowi, Jack Lapian memgungkap momen mencekam saat Ninoy dibawa oleh para pelaku. Disebutkan, lokasi kejadian tersebut di sebuah masjid di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Awalnya, Ninoy sedang melihat-lihat aksi demo di lokasi tersebut. Namun kehadiran Ninoy rupanya membuat curiga kelompok pelaku, terlebih lantaran dia mengambil foto-foto di lokasi tersebut.

"Nah, massa ini marah, dia ketahuan motret-motret," ujar Jack kepada detikcom, Selasa (1/10/2019).

Ninoy kemudian dibawa ke masjid tersebut oleh massa. Massa kian emosi setelah mengetahui bahwa Ninoy adalah salah satu relawan Jokowi.


Ninoy pun menjadi bulan-bulanan massa. Ninoy bahkan menyebutkan dirinya nyaris dibunuh oleh para pelaku.

"Massa marah, ketahuan saya motret terus ketahuan saya diteliti-teliti saya orangnya Jokowi, langsung nyari Facebook-nya, wah ketemulah langsung dihajar deh bonyok-bonyok. Dan sebenarnya sudah persiapan dipateni semalam itu," jelas Ninoy seperti dituturkan kembali oleh Jack Lapian kepada detikcom.

Ninoy mengatakan, dirinya akhirnya dipulangkan oleh DKM masjid setempat setelah membuat sejumlah pernyataan. Pernyataan itu ditulis Ninoy dalam keadaan tertekan.

"Karena DKM-nya juga takut, mikir dua kali, terus dibikin pernyataan ini-itu nggak karu-karuan," tuturnya.

Selain itu, para pelaku juga sempat memeriksa laptop Ninoy. Nomor ponsel Ninoy juga sempat disita oleh para pelaku.

Meski demikian, Ninoy belum melaporkan kejadian ini ke polisi. Ninoy khawatir akan keselamatan dirinya bila melapor ke polisi.

"Iya untuk saat ini Bro Ninoy belum mau buat laporan polisi," kata Jack lagi.
Jack mengungkap alasan Ninoy enggan melaporkan kejadian itu ke polisi. Ninoy khawatir akan keselamatan dirinya dan keluarga.

"Salah satunya karena mereka kan mengantarkan Ninoy pulang, jadi tahu rumahnya Ninoy," imbuh Jack.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya masih menyelidiki kejadian itu.

"Masih diselidiki, sedang dikoordinasikan dengan tim cyber," kata Kombes Argo Yuwono dalam keterangan kepada detikcom, Selasa (1/10/2019).

Video penculikan Ninoy ini viral di media sosial. Dalam rekaman video tersebut, Ninoy dicecar sejumlah pertanyaan oleh seeorang.

Pelaku mengintimidasi Ninoy dan memaksa Ninoy untuk mengakui bahwa dirinya adalah buzzer untuk Jokowi-Amin. Di akhir video, pria itu mengancam akan menyiksa Ninoy lebih sakit lagi. Sejauh ini belum diketahui sosok para pelaku tersebut.

Halaman 2 dari 2
(mei/mei)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads