"Yang jelas, poin utama yang ingin saya sampaikan, kepentingan saya yang pertama adalah menyuarakan kebenaran karena kebenaran itu tidak boleh dibengkokkan sebagaimana saya belajar dari guru saya di Tempo, Amarzan Loebis," kata Ananda di kantor Tempo, Jl Palmerah Barat, Jakarta Barat, Selasa (1/10/2019).
Cucu tokoh bahasa Indonesia, JS Badudu, itu mengatakan sikapnya didasari dari wartawan senior Tempo Amarzan Loebis. Sikap itu didapatnya selama menjadi wartawan.
Ananda mengatakan hanya menyampaikan kebenaran meski berisiko terhadap dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Poin utama adalah kebenaran itu harus disuarakan seberapa pun itu sulit, seberapa pun itu berisiko karena saya bukan Pinokio. Saya akan terus menyuarakan kebenaran," ujarnya.
Dia mengatakan menghargai somasi yang dilayangkan pihak kepolisian. Ananda mengatakan bersama kuasa hukumnya siap memenuhi panggilan pihak kepolisian.
"Pokoknya kalau Polda butuh saya, saya siap datang karena saya juga mendukung Polri menjadi pelindung dan pengayom rakyat. Kita semua men-support Polri pelindung dan pengayom rakyat dan kita mau kepolisian jadi seperti yang dicita-citakan oleh Polri sendiri. Jadi ya saya siap menghadapi somasi itu," tuturnya.
Ananda sempat ditangkap polisi terkait aksi demo mahasiswa di DPR. Namun dia dikeluarkan setelah dimintai keterangan oleh polisi terkait dana untuk demo mahasiswa.
Dalam pemeriksaan di Polda Metro Jaya itu, Ananda mengungkap banyaknya mahasiswa yang diperiksa polisi terkait aksi demo. Menurutnya, para mahasiswa itu diperiksa tanpa pendampingan hukum dari pengacara.
"Di dalam saya lihat banyak sekali mahasiswa yang diproses tanpa pendampingan dan diproses dengan cara-cara yang tidak etis," jelas Ananda Badudu setelah diperiksa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/9).
Atas pernyataan tersebut, Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengirimkan surat somasi ke Ananda. Dalam somasi itu, Subdit Resmob meminta Ananda mengklarifikasi pernyataannya.
"Begitu kejamnya pernyataan Ananda Badudu yang menyudutkan Resmob dan Polri pada umumnya kami sebagai anggota Polri nggak terima. Kira akan mengirim somasi ke Ananda Badudu, segera tolong klarifikasi," kata Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Rovan Richard Mahenu di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/9).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini