Deal Kursi MPR Airlangga-Bamsoet demi Akhiri Sengkarut

Round-Up

Deal Kursi MPR Airlangga-Bamsoet demi Akhiri Sengkarut

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 01 Okt 2019 22:00 WIB
Deal Kursi MPR Airlangga-Bamsoet demi Akhiri Sengkarut
Bamsoet dan Airlangga (Dok. Bamsoet)
Jakarta - Partai Golkar resmi menyerahkan kursi pimpinan MPR kepada Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Deal Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Bamsoet ini demi mengakhiri sengkarut.

Sengkarut yang dimaksud adalah perebutan kursi Golkar-1. Airlangga sebagai petahana ditantang Bamsoet di Munas Golkar untuk perebutan kursi ketum. Keduanya sempat panas jual-beli 'serangan' lewat berbagai isu, seperti pemecatan pengurus DPD tingkat II yang mendukung Bamsoet dan 'penguasaan' kantor DPP Golkar di Slipi.

Pada akhirnya, Bamsoet dipilih Airlangga untuk kursi Ketua MPR. Keputusan menunjuk Bamsoet sebagai Ketua MPR diambil lewat Rapat Harian DPP Golkar yang dipimpin oleh Airlangga langsung. Salah satu keputusannya adalah menunjuk Aziz Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR dan Ketua Fraksi Golkar DPR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Selain itu, rapat juga memutuskan Pak Zainudin Amali sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR RI dan menugaskan Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR RI dari Partai Golkar," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Selasa (1/10/2019).

"Selain membahas soal pimpinan DPR/MPR RI, rapat harian tadi memutuskan panitia HUT Partai Golkar ke-55, yaitu ditugaskan kepada Pak Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai ketua penyelenggara," imbuh Ace.

Demi memuluskan pengangkatan Bamsoet sebagai Ketua MPR, Golkar langsung bergerak.



Partai berlambang beringin itu telah melakukan lobi-lobi agar Bamsoet bisa menduduki kursi MPR-1.

Golkar menugasi Zainudin Amali sebagai Ketua dan Idris Laena sebagai Sekretaris Fraksi Golkar di MPR. Amali disebut telah melakukan lobi-lobi untuk memuluskan langkah Bamsoet menuju kursi MPR-1.

"Sekarang Pak Zainudin Amali melakukan lobi-lobi terhadap partai lain melalui fraksi-fraksinya. Kita berharap bahwa upaya untuk Golkar mendapatkan alokasi kursi sebagai Ketua MPR itu bisa dilobi, bisa didapatkan secara musyawarah mufakat," kata Ace.

Alasan penugasan Bamsoet di MPR adalah demi menjaga soliditas partai. Keputusan tersebut dikatakan Ace juga telah melalui kajian mendalam.




"Tidak, ini bukan bagian dari bagi-bagi kursi. Tapi kita telah melakukan pengkajian yang mendalam. Menjaga soliditas partai dan juga menjaga konsolidasi partai agar tetap berjalan dengan sebaik-baiknya," ucap Ace.

Lalu, apakah dengan penugasan Bamsoet ke MPR bakal membuat Airlangga jadi calon tunggal di Munas Golkar yang akan digelar akhir Desember nanti?

"Nah, tentu proses politik itu kan membutuhkan juga adanya kesepahaman dan kesepakatan-kesepakatan. Dan apa yang terjadi saat ini adalah salah satu solusi yang tepat bagi Partai Golkar untuk menjaga terus soliditas kita dalam menjalankan fungsi-fungsi kepartaiannya dalam rangka kita menjaga pemerintahan Jokowi yang saat ini saya kira menghadapi tantangan yang luar biasa," ucap Ace.

"Apalagi kita tahu bahwa Partai Golkar salah satu kunci yang sangat mempengaruhi terhadap soliditas parpol pendukung pemerintahan Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin. Jadi, oleh karena itu, jika Partai Golkar tidak solid, tentu kami kira akan mempengaruhi stabilitas pemerintahan Jokowi ke depan," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(gbr/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads