Jakarta - Polres Jakarta Utara menangkap seorang pria bernama Rahmat Hidayat, yang bekerja sebagai sekuriti karena hendak ikut serta berdemo di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, pada Senin (30/9/2019) kemarin. Dia ditangkap karena mengenakan pakaian sekolah dan mengaku dibayar sebesar Rp 40 ribu.
"Betul kita amankan sekuriti kemarin," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto saat dimintai konfirmasi
detikcom, Selasa (1/10).
Budhi mengatakan petugas sekuriti itu ditangkap di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pada saat itu, polisi hendak menghalau pelajar yang ikut demo di DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diamankan kemarin di Pos 9 depan pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok. Itu pukul sekitar jam 15.00 WIB," jelas Budhi.
Budhi mengatakan Rahmat dijanjikan uang sebesar Rp 40 ribu untuk ikut aksi demonstran. Dia ditugaskan untuk memenuhi area demonstrasi dan membuat situasi demo menjadi panas.
"Kalau keterangan dia yang tim bul**** ya yang
ramai-ramaiin. Dia dibayar Rp 40 ribu itu pun nanti kalau sudah sampai di DPR," kata Budhi.
Polisi masih menyelidiki perekrut massa tersebut. Selain itu, polisi menangkap 114 orang lain dari berbagai macam latar belakang.
"Dia bersama 114 lainnya (diamankan). Yang sekuriti dia, ada yang nelayan, ada yang sudah nggak sekolah," jelas Budhi.
Berdasarkan video yang didapat
detikcom dari Polres Jakarta Utara, tampak pria berkaus putih mengaku sebagai Rahmat. Dia juga mengaku bekerja sebagai sekuriti dan dijanjikan akan diberikan uang sebesar Rp 40 ribu untuk ikut aksi di depan gedung DPR.
"Saya diajak ke DPR/MPR, saya berperan sebagai yang meramaikan massa dan membuat ricuh suasana. Saya dipinjamkan seragam sekolah dari teman saya untuk bergabung oleh pelajar," kata Rahmat dalam video tersebut.
"Dan saya dijanjikan uang oleh Taufik Ilham Riyadi sebesar Rp 40 ribu setelah demo di sana," sambungnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini