SMK di Bekasi Larang Siswa Ikut Demo, Sanksi Teguran-DO dari Sekolah

SMK di Bekasi Larang Siswa Ikut Demo, Sanksi Teguran-DO dari Sekolah

Isal Mawardi - detikNews
Selasa, 01 Okt 2019 16:21 WIB
Sebagian siswa SMK Teknas Bekasi pulang dijemput ortu. (Isal Mawardi/detikcom)
Bekasi - SMK Teknologi Nasional, Bekasi, melarang para siswa ikut dalam aksi demo di DPR Jakarta. Siswa yang terbukti ikut demo akan diberi sanksi tegas oleh pihak sekolah.

"(Surat edaran berisi) melarang siswa untuk melakukan ajakan-ajakan demo itu," ujar Pembina OSIS sekaligus guru SMK Teknologi Nasional Bekasi, Suroto Budianto, di ruangannya, Jalan Irigasi II, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (1/10/2019).

Surat tersebut disebar ke setiap siswa sejak Senin (30/9) kemarin. Sanksi disiapkan bagi para pelajar yang nekat demo, konsekuensinya ditegur hingga dikeluarkan dari sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau konsekuensinya yang pertama kita sudah berikan pengarahan, kemudian peringatan, perjanjian, 3 kali dia melakukan kesalahan berturut-turut, ya mungkin akan naik ke bagian kesiswaan, nanti dari bagian kesiswaan, mengajukan kepada kepala sekolah, dari kepala sekolah mungkin diambil berkas dan dikembalikan kepada orang tua," ujar Suroto.


Selain itu, SMK Teknas rutin memberikan pembinaan dan pengecekan barang bawaan siswa. SMK Teknas memberlakukan absensi masuk dan pulang sekolah untuk mencegah pelajarnya bolos demi ikut demo.

"Iya ada, terus juga setiap guru mereka punya absen masing-masing. Jadi guru jam pertama-kedua absen, guru jam ketiga-keempat absen sampai delapan. Jadi masing-masing guru punya absennya, jadi bocah itu nggak bisa kabur," ujarnya.
Pembina OSIS sekaligus guru SMK Teknologi Nasional Bekasi, Suroto BudiantoPembina OSIS sekaligus guru SMK Teknologi Nasional Bekasi, Suroto Budianto. (Isal Mawardi/detikcom)
Meski Disdik Kota Bekasi telah mengeluarkan imbauan agar sekolah melarang muridnya pulang sebelum dijemput kerabat, di SMK Teknas belum menerapkan aturan tersebut.

"Bisa jadi, saat kepala sekolah memberikan instruksi, 'anak jangan disuruh pulang dulu sebelum ortu jemput' ya mungkin kalau ada instruksi seperti itu ya saya siap membantu para pembina yang lain untuk jangan pulangkan siswa sebelum orang tua menjemput," tuturnya.
Halaman 2 dari 2
(isa/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads