Pantauan detikcom, Selasa (1/10/2019), di gedung Sabhara Polda Metro Jaya sekitar pukul 11.30 WIB, sejumlah orang tua mulai berdatangan. Mereka hendak menjemput anak-anaknya yang ditangkap polisi pasca-aksi rusuh Senin (30/9) malam.
Nursanti, seorang ibu dari Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, datang ke Polda Metro untuk menjemput putranya yang ditangkap polisi. Dia mengaku bisa menjemput anaknya setelah memberikan fotokopi KTP dan menandatangani surat perjanjian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nursanti menyatakan tidak tahu anaknya ikut aksi demonstrasi yang berujung ricuh semalam. Anaknya itu baru lulus SMA dan masih menganggur.
Berbeda dengan Nursanti, seorang ibu lainnya, Yanti mengaku hendak menjemput keponakannya. Dia berasal dari Citayam, Depok, dan sudah sejak pagi berada di Polda Metro Jaya.
"Keponakan saya itu dia habis kerja diajak temannya ikut demo. Saya tahu jam 00.00 WIB di status WA-nya dia," kata Yanti.
Yanti menyebut sudah berulang kali menasihati keponakannya. Namun keponakannya itu enggan mendengarkan nasihatnya.
"Keponakan saya kerja saja terus bilangnya diajak temannya yang kuliahnya. Dia juga nggak izin sama saya ikut demo. Demo kan jam 18.00 WIB itu saya WA terus dan nggak didengerin," ungkap Yanti.
Diketahui, aksi demonstrasi mahasiswa dan pelajar berakhir ricuh semalam. Massa melemparkan batu ke arah polisi dan polisi membalasnya dengan menembakkan gas air mata. Total sudah ada 519 orang yang ditangkap polisi terkait aksi demo ricuh tersebut.
                Halaman 2 dari 2            
        







































.webp)













 
     
  
  
  
  
  
  
 