Ketum Golkar Airlangga Hartarto sempat menyebut partainya akan mendapat kursi Ketua MPR periode 2019-2024. Airlangga pun disebut menunjuk Bambang Soesatyo untuk menjadi pimpinan MPR dari fraksinya. Langkah ini disebut-sebut sebagai deal agar Bamsoet tak maju sebagai caketum Golkar untuk menyaingi Airlangga.
"Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto setuju mengusulkan Bamsoet menjadi Ketua MPR dari unsur Partai Golkar. Sebagai kader terbaik yang siap ditempatkan di mana pun oleh partai, insyaallah Bamsoet bersedia. Pengalaman, sepak terjang, dan ketajaman insting politik Bamsoet sangat diperlukan oleh MPR RI, yang pada periode 2019-2024 nanti akan memainkan banyak peran penting dalam menjaga Pancasila dan UUD 1945," ujar Wakil Ketua Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar Darul Siska dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dukungan terhadap Bamsoet bukan hanya datang dari partainya. Dua kolega Bamsoet saat masih menjadi pimpinan DPR untuk periode 2014-2019, Fahri Hamzah dan Agus Hermanto, memberikan dukungan agar eks Ketua DPR tersebut menjabat Ketua MPR untuk periode saat ini.
Kemudian Fraksi NasDem juga seperti memberi sinyal siap mendukung Bamsoet sebagai Ketua MPR.
"Yang cukup menonjol sepertinya dari unsur Golkar, Bambang Soesatyo. Secara realistis Golkar dapat dukungan yang lebih kuat," ungkap anggota Fraksi NasDem, Johnny G Plate, Selasa (1/10/2019).
NasDem berharap pemilihan Ketua MPR dapat berlangsung mulus. Johnny menyebut pihaknya menghindari terjadinya voting.
"Saya sangat berharap pemilihan Ketua MPR melalui musyawarah untuk mufakat. Jika dilakukan melalui voting, akan mencederai semangat yang melandasi revisi UU MD3 yang terakhir," sebutnya.
Meski begitu, tampaknya jalan Bamsoet menjadi Ketua MPR tidak terlalu mudah. Beberapa fraksi juga menginginkan kursi MPR-1.
Beberapa nama yang bisa menjadi pesaing untuk Bamsoet antara lain Zulkifli Hasan (PAN) dan Muhaimin Iskandar (PKB). PAN pun tampaknya masih menginginkan sang ketum kembali mendapatkan posisi sebagai Ketua MPR.
"Cukup alot karena Gerindra mau, Golkar mau, PKB juga mau. ,Artinya kemungkinan-kemungkinan, kejutan-kejutan masih bisa terjadi. Seperti 5 tahun lalu, Bang Zul tak diduga-duga jadi Ketua MPR," ujar Ketua DPP PAN Yandri Susanto di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10).
Baca juga: PAN Ajukan Zulkifli Hasan Jadi Pimpinan MPR |
Yandri mengungkapkan dinamika Ketua MPR masih terus terjadi. Lobi-lobi antarfraksi juga masih terus berlangsung demi mendapatkan kursi pimpinan MPR.
"Jam per jam, menit ke menit, ada dinamika yang terjadi antara partai-partai yang memang punya pimpinan. Termasuk DPD. Jadi masih perlu lobi dan pendekatan antarfraksi," tuturnya.
Hal senada disampaikan Ketum PPP Suharso Monoarfa. Saat dimintai tanggapan mengenai potensi Bamsoet menjadi Ketua MPR, ia menjawab belum ada kepastian.
"Ketua MPR belum. Besok kali, ya," kata Suharso di gedung DPR, hari ini.
Meski begitu, PPP masih membuka pintu lobi-lobi.
"Nanti kami rundingkan. Semua kan pasti bisa dibicarakan," jelas Suharso.
Berdasarkan tatib MPR, akan ada 10 pimpinan MPR. Sebanyak sembilan sesuai fraksi yang ada di DPR untuk periode 2019-2024, dan 1 pimpinan dari unsur DPD RI.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini