.webp)
"Saya sudah dibimbing oleh para senior untuk siap fisik dan mental menghadapi berbagai drama yang mungkin terjadi di persidangan. Saya siap menghadapi interupsi-interupsi," kata Hillary kepada detik.com usai mengikuti gladi resik, Senin (30/9).
Untuk diketahui, pembukaan sidang paripurna DPR/MPR akan dihadiri Presiden dan Wakil Presiden, serta para pimpinan lembaga tinggi negara. Selain merupakan acara pelantikan anggota DPR/MPR, yang akan dilanjutkan dengan acara pemilihan dan penetapan pimpinan DPR/MPR periode 2019-2024.
Hillary merupakan politisi milenial dari Partai Nasdem. Gadis kelahiran, Manado, 22 Mei 1996 itu merupakan putri tunggal dari Elly Engelbert Lasut (Bupati Kepulauan Talaud, 2004-2009, 2009-2012)dan Telly Djanggulung (Bupati Minahasa Tenggara, 2008 - 2013). Dia melenggang ke Senayan dengan perolehan suara, 70.345.
Hillary meraih gelar master bidang ilmu hukum dari Universitas Washington, AS. Karena itu, dia berharap di DPR akan duduk di Komisi III yang membidangi masalah hukum.
Saat ditanya soal aksi-aksi unjuk rasa mahasiswa di berbagai daerah yang antara lain menentang revisi KUHP, Hillary menilai ada kesalahan dari DPR terkait proses pembahasan revisi tersebut. Para penyusun, kata dia, kurang terbuka menyampaikan informasi sehingga menimbulkan berbagai prasangka dan tafsir yang tidak akurat terhadap sejumlah pasal yang dianggap bermasalah.
"Padahal ini era digital, seharusnya setiap perkembangan materi pembahasan dapat dengan mudah diakses publik lewat internet," katanya.
Baca juga: Pelantikan DPR di Tengah Aksi Demo |
Soal isu korupsi yang kerap melibatkan para anggota DPR, Hillary bertekad membuktikan dirinya bersama para politisi milenial di parlemen lebih baik dari para pendahulunya. Kebetulan, kata dia, ayahnya pernah terlibat kasus hukum sehingga dirinya pun ikut dibully masyarakat selama kampanye sebagai calon anggota DPR.
"Saya akan buktikan bahwa saya bekerja lebih baik dan bersih dari mereka yang menuduh saya, juga menuduh ayah saya," katanya. (jat/jat)
