"Saya heran ya dengan orang-orang ini. Mereka ini parasit demokrasi. Mereka seharusnya menghormati pilihan rakyat yang telah memilih Jokowi-Kiai Ma'ruf sebagai Capres dan Cawapres terpilih," ujar Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Minggu (29/9/2019).
Ace menyebut Permadi dan kawan-kawan merupakan penumpang gelap dari aksi mahasiswa yang menolak UU KPK dan sejumlah RUU kontroversial. Dia pun menilai apa yang dilakukan Permadi tak lebih dari parasit demokrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Politikus Partai Gerindra, Permadi, melakukan pertemuan tertutup dengan purnawirawan TNI Soenarko dan Al Khaththath dalam membagi tugas untuk melakukan gerakan people power. Seusai pertemuan, Permadi menyebut mendukung penurunan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum pelantikan.
Permadi awalnya menjelaskan pertemuan yang dihadiri lintas generasi yang mengikuti demonstrasi saat ini. Partai politik, disebut Permadi, di parlemen tak bisa diharapkan karena banyak dari koalisi Jokowi. Karena itu, Permadi mendukung gerakan mahasiswa menurunkan Jokowi.
"Kalau MPR tidak terdiri dari partai-partai pendukung Jokowi, sudah di-impeachment, karena sudah menyalahi sumpah jabatan, ada dalam UUD. Tetapi, karena partai adalah pendukung Jokowi, dilakukan pembiaran sehingga Indonesia rusak tidak keruan. Karena itu, saya mendukung kekuatan mahasiswa untuk Jokowi diturunkan," ujar Permadi di kediamannya, Jalan Pengadegan Barat No 41, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2019).
Saat disinggung waktu menurunkan Jokowi, Permadi menyebut sebelum pelantikan presiden-wakil presiden pada Oktober nanti.
"Sebelum pelantikan (Jokowi) targetnya (diturunkan), nggak tahu, pokoknya sebelum pelantikan. Kita tidak menggunakan nama kelompok. Kita adakan saja pertemuan biasa, antarkelompok, antargenerasi," jelas dia.
Ketua F-Gerindra DPRD Sumbar Jelaskan Teriakan 'Turunkan Jokowi':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini