Rangkuman Fakta di Wamena, Dalang Rusuh hingga Dokter Minta Dievakuasi

Rangkuman Fakta di Wamena, Dalang Rusuh hingga Dokter Minta Dievakuasi

Niken Widya Yunita - detikNews
Sabtu, 28 Sep 2019 11:30 WIB
Rangkuman Fakta di Wamena, Dalang Rusuh hingga Dokter Minta Dievakuasi
Rangkuman Fakta di Wamena, Dalang Rusuh hingga Dokter Minta Dievakuasi/Foto: Istimewa
Jakarta - Kerusuhan terjadi di Wamena, Papua, pada (23/9/2019), hingga berujung meninggalnya seorang dokter. Berikut rangkuman fakta di Wamena.

1. Waktu Kerusuhan

Kerusuhan terjadi di Wamena, Senin (23/9/2019) pukul 09.00 WIT. Sejumlah bangunan seperti rumah dinas, ruko, dan kantor bupati dibakar massa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya kerusuhan juga terjadi Jumat (16/8) lalu. Rusuh pecah setelah adanya pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur. Pernyataan rasialisme di Surabaya itu merembet ke Papua.



2. Diduga Dipicu Hoax Rasis

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019) menduga demo yang berakhir rusuh di Wamena dipicu oleh hoax bernada rasis. Hoax yang menyebar lewat media sosial tersebut saat ini sedang ditelusuri oleh polisi.

2. Jumlah Korban

Kerusuhan di Papua menyebabkan 30 orang tewas. Hal ini diungkapkan Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan. Lukas menyampaikan dukacita kepada keluarga korban. Lukas mengatakan aksi anarkistis itu terjadi tiba-tiba tanpa diketahui pemerintah.

3. Eksodus Warga Luar Papua

Kerusuhan di Wamena menyebabkan warga luar Papua minta dievakuasi. Seratusan warga asal luar Papua atau pendatang dievakuasi keluar oleh TNI dari Wamena. Mereka dievakuasi ke kampung halaman masing-masing karena kondisi di Wamena sedang tidak kondusif pasca-rusuh pada Senin (23/9).

4. Dalang Kerusuhan

Rangkuman Fakta di Wamena, Dalang Rusuh hingga Dokter Minta Dievakuasi/Foto: Seratusan orang kembali dievakuasi dari Wamena (Saiman-detikcom)
4. Dalang Kerusuhan

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2019) menyebut, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) diduga menjadi dalang kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua. Polisi mendapati fakta anggota KNPB mengenakan seragam SMA dan ikut berdemo di tengah kerumunan pelajar SMA PGRI.


5. Dokter Minta Dievakuasi

Seorang dokter, Soeko Marsetiyo, turut menjadi korban dalam Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, pada Senin (23/9/2019). dr Soeko ditemukan terluka dan sempat dilarikan ke RSUD Wamena saat kerusuhan terjadi. Dari laporan yang diterima, korban saat itu dihadang dan dianiaya pendemo di Wamena.

Hal ini membuat beberapa dokter yang bertugas di Wamena meminta untuk segera dievakuasi. Namun Menteri Kesehatan Nila F Moelok mengatakan pihaknya sudah meminta pengawalan keamanan dokter dan tenaga kesehatan di Wamena pada TNI dan Polri lewat Kemendagri.

Namun perihal permintaan evakuasi oleh para dokter, Nila mengatakan hal tersebut belum bisa dilakukan. Hal ini dikarenakan jika semua tenaga medis meminta untuk dievakuasi maka pelayanan kesehatan di Wamena ditakutkan akan kosong.

6. Kapolda Dicopot

Irjen Rudolf A Rodja dicopot dari jabatannya sebagai Kapolda Papua. Wamena, Papua menjadi sorotan dalam dua bulan belakangan lantaran kerusuhan yang banyak menyebabkan korban jiwa. Irjen Rudolf A Rodja dimutasi jadi Analisa Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri.

Halaman 2 dari 2
(nwy/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads