.webp)
Enam nama ini berasal dari ratusan nama usulan Detikers lewat survei 'Bantu Jokowi Cari Menteri'. Nama-nama itu kemudian ditelaah tim pakar dalam focus group discussion (FGD) dan redaksi detikcom kemudian memfinalisasi enam nama calon menteri di setiap kementerian.
Kini, Detikers kembali punya peran lewat polling 'Bantu Jokowi Cari Menteri'. Polling berlangsung pada 10-30 September 2019. Tiga nama yang paling banyak direkomendasikan oleh Detikers ditambah menteri petahana akan diserahkan kepada Jokowi sebagai hasil dari 'Bantu Jokowi Cari Menteri'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapa saja enam kandidat menlu di 'Bantu Jokowi Cari Menteri'? Mereka adalah sosok diplomat hingga akademisi. Berikut profil singkatnya:
Hikmahanto Juwana
 Hikmahanto Juwana (Ari Saputra/detikcom) |
Profesor Hikmahanto Juwana merupakan Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI). Dia lahir di Jakarta, 23 November 1965. Dia adalah sarjana Fakultas Hukum UI yang meraih gelar master dari Universitas Keio Jepang dan gelar doktor dari Universitas Nottingham. Hikmahanto pernah menjadi utusan khusus Presiden RI ke Swedia dalam rangka proses hukum terhadap Hassan Tiro tahun 2003, Staf Ahli Menko Ekonomi dan Perindustrian, dan Dewan Pakar Hukum Departemen Kehakiman dan anggota Dewan Kehormatan Badan Arbitrase Pasar Modal.
Dino Patti Djalal
 Dino Patti Djalal (Instagram dinopattidjalal) |
Putra diplomat ulung Hasyim Djalal ini lahir di Beograd, Yugoslavia, 10 September 1965. Pendidikan sarjananya diselesaikan di Universitas Carleton dan gelar master diraihnya dari Universitas Simon Fraser di Kanada. Dia pernah menjadi Jubir Satgas Pelaksana Penentuan Pendapat di Timor Timur (P3TT), menjadi Duta Besar RI untuk AS, Wakil Menlu, dan menjadi Juru Bicara Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kini dia mendirikan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).
Mahendra Siregar
 Mahendra Siregar (detikcom) |
Mahendra Siregar lahir di Bandung, 17 Oktober 1962. Dia adalah ahli ekonomi yang kini menjadi Duta Besar RI untuk AS. Di masa pemerintahan Presiden SBY, Mahendra pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Semelum menjadi Kepala BKPM, dia menjadi Wakil Menteri Keuangan. Mahendra adalah alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Tantowi Yahya
 Tantowi Yahya (Dok. KBRI Wellington) |
Tantowi adalah artis, politikus, dan diplomat kelahiran Palembang, 29 Oktober 1960. Kini dia menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Selandia Baru, Samoa, dan Tonga. Dia adalah politikus Partai Golkar yang pernah duduk di Komisi I DPR. Pendidikannya adalah D1 National Hotel & Tourism Institute Bandung, Diploma Akademi Kepariwisataan Indonesia Yogyakarta, dan Diploma Massachusetts Institute Of Technology (MIT) Boston.
Agus Maftuh Abegebriel
 Agus Maftuh Abegebriel (Dok pribadi) |
Agus kini menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Arab Saudi merangkap Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Pendidikan pria kelahiran Semarang 1 Oktober 1965 ini ditempuh di Fakultas Syariah IAIN Sunan Kallijaga, dia juga pernah menjadi dosen di kampus Sleman Yogyakarta itu. Dia juga pernah menjadi dosen tamu di Universitas Monash Melbourne dan International Islamic University Islamabad Pakistan.
AM Fachir
 Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir (Foto: Andhika Prasetia-detikcom) |
Abdurrahman Mohammad Fachir, atau lebih terkenal dengan AM Fachir, lahir di Banjarmasin, 26 November 1957. Kini dia menjabat sebagai Wamenlu. Diplomat ini pernah ditugaskan di KBRI Baghdad Irak 1988 alias saat Perang Teluk. Dia juga pernah menjadi Kuasa Usaha Ad-interim (Wakil Dubes) KBRI Kuala Lumpur dan Dubes RI untuk Mesir. Alumni Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor dan UIN Syarif Hidayatullah ini juga pernah ditugaskan menjadi Kepala Biro Naskah dan Penerjemahan Sekretariat Negara.
Menurut Detikers, siapa yang tepat menjadi menlu di periode kedua Jokowi? Isi polling 'Bantu Jokowi Cari Menteri' di sini detik ini juga!
Halaman 2 dari 3
