Bicara Strategi Kurangi Impor, Prabowo Sindir Pejabat Jalan-jalan ke LN

Bicara Strategi Kurangi Impor, Prabowo Sindir Pejabat Jalan-jalan ke LN

Zunita Amalia Putri - detikNews
Kamis, 26 Sep 2019 16:15 WIB
Foto: Prabowo Subianto. (Grandyos Zafna/detikcom).
Jakarta - Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto memaparkan sejumlah strategi untuk mendorong perekonomian Indonesia. Strategi ini menurut Prabowo bisa mengurangi impor barang dan pengeluaran keuangan Indonesia.

Hal itu diungkapkan Prabowo saat menyampaikan simposium 'Strategi Dorongan Besar Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi Dalam Rangka Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit' di Kediamannya, Hambalang, Desa Bojong Koneng, Bogor, Kamis (26/9/2019).

Prabowo memaparkan soal strategi menghadapi ekonomi Indonesia itu. Ada 3 hal yang menurutnya mungkin yaitu swasembada pangan, swasembada energi, dan swasembada air. Dia mulanya merinci total pengeluaran Indonesia dalam impor barang senilai USD 25 miliar pertahunnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Bank dunia PBB, katakan di seluruh dunia terutama negara miskin, 140 negara menghadapi 3 hal, yaitu food, energy, water (FEW) Its so simple. Bagaimana strategi kita? Kalau kita baca di sini kita tiap tahun impor minyak mentah 16 juta ton, 4 miliar tiap tahun, BBM 2,6 juta ton berarti 16 miliar tiap tahun beras kita impor 2 juta ton 1 miliar dolar, gandum 18 juta ton 3 miliar dolar, jagung 1 juta ton 1 miliar. Kurang lebih USD 25 miliar, tiap tahun keluar ke luar negeri," papar Prabowo.

Adapun dia memberi sejumlah cara untuk menekan agar uang senilai USD 25 miliar tidak keluar dan mengalir ke luar negeri. Menurutnya, salah satu strateginya adalah dengan cara menggunakan 14 juta hektar tanah digunakan untuk swasembada energi dan pangan.

"Jadi, kalau kita atasi ini, kita harus cari penyebabnya. Kalau USD 25 miliar keluar tiap tahun, kita harus cari strategi gimana caranya agar USD 25 miliar nggak keluar. Strategi kita adalah di bidang energi, kita harus swasembada energi, kita bisa dapat biofuel, kita bisa produksi itu dari 6 juta hektar lahan," ungkap eks Danjen Kopassus itu.

"Kita akan dapat 36 juta ton biofuel untuk beras, kita hanya butuh 1 juta hektar tanah 1 tahun kita bisa 10 juta ton, gandum sekarang kita impor 200 juta ton, kita di Jatim di Pasuruan sudah berhasil produksi gandum 3 ton, jadi kita bisa swasembada gandum, jagung hanya butuh 1 juta hektar sekitar 10 juta ton jagung tiap tahun, artinya kita nggak perlu impor lagi dan bisa ekpor beras," lanjut Prabowo.

Dia menjelaskan dengan memproduksi bahan-bahan itu, pemerintah membutuhkan 14 juta hektar tanah. Prabowo menyebut memang dibutuhkan uang USD 45 miliar untuk produksi itu, namun Indonesia akan menghemat USD 25 miliar pertahunnya karena tidak perlu lagi impor.

"Jadi berapa tanah yg bisa kita dapat? 14 juta hektar. Nah ini bisa kita buat lapangan kerja 20 juta jiwa orang. Jadi, kita butuh investasi USD 45 miliar, tapi kita akan hemat USD 25 miliar pertahun, bila dapat USD 12,5 miliar, ekonomi akan berputar dengan uang sekitar USD 30 miliar dolar," tuturnya.

Dengan cara ini, Prabowo yakin bisa menciptakan lapangan kerja bagi rakyat di beberapa daerah. Dia pun mengungkapkan saat ini tanah yang tersedia di Indonesia banyak dan tidak dipakai hingga rusak.

"Sekarang di kondisi sekarang kita dapat bahan-bahan dan informasi dari Bapennas. Apakah tanah tersedia? Ternyata tanah kita cukup banyak, sudah puluhan juta hektar tanah kita sudah rusak. Kalau ini, kita ubah tanaman produktif tadi. Ada 16,7 hektar dikuasai kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 5,8 juta tanah. Kita potensial punya 36, 37 juta hektar lebih, kita butuh strategi kita, kita butuh 14 juta hektar," sebut Prabowo.


Mantan capres itu juga berharap pemerintah tidak beralasan tak memiliki uang dalam menjalankan saran strategi darinya. Dia menyindir pejabat dan anggota DPR yang dinas ke luar negeri. Prabowo pun mewanti-wanti anggota DPR terpilih dari Gerindra bisa mengawal strategi ini.

"Jangan nanti alasannya tidak ada uang, tapi uang jalan-jalan ke luar negeri ada. Termasuk anggota-anggota DPR. Di sidang yang akan datang, siapa Ketua Fraksi, nanti kendalikan benar-benar, khususnya dari Gerindra. Dari partai lain saya nggak berhak campuri," tegasnya.

Terkait strategi yang dipaparkannya ini, Prabowo mengaku telah menyampaikan ke Presiden Joko Widodo sejak Agustus lalu. Dia berharap strategi ini bisa dipelajari, dikaji, dan dikerjakan oleh pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang akan datang.

"Saya sudah sampaikan ke pemerintah, saya sudah sampaikan ke tokoh negara, ke Bapak Presiden, kalau nggak salah saya sampaikan 1 bulan lalu. Dan kali ini saya sampaikan untuk jadi public domain saya, pertanggungjawaban secara ilmiah, dan saya persembahkan dan persilakan para tokoh untuk mengkaji, mengupas, dan membahas," pungkas Prabowo.
Halaman 2 dari 2
(zap/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads