Di ujung Pulau Sumatera, ada Kota Sabang yang terkenal dengan Pulau Weh yang punya panorama alam dan wisata lautnya yang indah. Namun, keindahan ujung Aceh tidak selesai sampai di Sabang saja. Ada juga Sinabang, kota di sebuah pulau yang bernama Simeulue yang juga tak kalah membuat siapa pun yang mengunjunginya akan berdecak kagum.
Tim detikcom berkesempatan mengeksplor Pulau Simeulue pada 28 Agustus 2019 hingga 5 September 2019. Berikut adalah ulasannya.
Perlu Waktu Tempuh 4 Jam Lewat Transportasi Udara
Jika ingin menuju ke Pulau Simeulue, paling mudah adalah menggunakan transportasi udara. Namun, perlu transit terlebih dahulu di Bandara Kuala Namu Medan. Maskapai yang dipilih juga bisa apa saja. Akan tetapi, jadwal penerbangan menuju Simeulue hanya ada satu dari Medan yakni pada jam 12.20 menggunakan pesawat ATR Wings Air. Terbang pagi dari Jakarta menuju Medan adalah pilihan yang terbaik. Selanjutnya, perjalanan menjelajah Simeulue di mulai dari Bandara Lasikin yang berada di dekat Kota Sinabang.
![]() |
Ombaknya yang Tinggi Jadi Incaran Peselancar Mancanegara
Simeulue terkenal dengan ombaknya yang tinggi. Salah satu spot terbaiknya ada Pantai Matanurung. Di pantai ini sudah banyak resort yang dibangun, tinggal memilih saja yang sesuai dengan selera dan budget kamu.
![]() |
Fasilitas yang ditawarkan oleh resort-resort di Matanurung juga beragam. Ada yang menawarkan paket penginapannya saja, ada juga yang menawarkan sewa papan selancar.
Punya Makanan Khas 'Memek' dan Tabaha
Dari namanya, kuliner memek ini memang merap dikonotasikan dengan alat kelamin wanita atau sesuatu yang bermakna negatif. Padahal, makanan yang masuk Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tahun 2019 ini punya arti yang sangat berbeda.
Bentuknya sekilas mirip dengan bubur. Namun saat dimakan, rasa pisang dan beras gonseng lebih terasa. Aroma dari beras yang disangrai juga menusuk ke hidung.
![]() |
Sedangkan Tabaha adalah penganan berbahan dasar sagu. Bentuknya tipis seperti martabak telur berwarna kuning kemerah-merahan uniknya lagi tabaha sengaja di masak dengan sedikit agak hangus, sehingga membuat semakin renyah dan enak dikunyah.
Penghasil Lobster
Nelayan di Simeulue menyebut Pulau ini terkenal dengan lobsternya. Selain dijual lagi ke pengepul, di sini juga lobster bisa dimasak untuk menjadi varian mie Aceh atau Mie Sinan. Rasanya? Jangan diragukan lagi, pastinya bisa membuat kangen dan ketagihan.
Warganya Ramah dan Hangat
Meski Pulau Simeulue terkenal dengan ombaknya yang sangar dan gagah, namun sangat kontras dengan karakteristik warganya. Selama berkeliling pulau dalam waktu tujuh hari, tim detikcom tak pernah menemui kendala yang amat berarti. Hal ini lantaran semua warga di pulau ini sangat welcome terhadap wisatawan yang datang.
Menjunjung Tinggi Syariah Islam
![]() |
Pulau Simeulue yang masuk ke dalam Provinsi Aceh, menganut hukum syariah Islam. Di sini juga berlaku hukuman cambuk bagi para warga yang melanggar aturan agama Islam. Namun, tak perlu khawatir bila berkunjung ke sini, cukup mengenakan pakaian yang sopan bagi laki-laki dan wanita maka kamu bisa liburan dengan aman.
detikcom bersama Bank BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Tonton video Smong, Warisan Leluhur yang Menyelamatkan Warga Simeulue:
Simak Video "Ujung Tombak Ekonomi Perbatasan Indonesia-Australia"
[Gambas:Video 20detik]
(ujm/ujm)