Jakarta -
Mendikbud Muhadjir Effendy meminta kepala daerah dan kepala dinas pendidikan di Indonesia memastikan siswa di daerahnya tidak mengikuti unjuk rasa atau
demonstrasi. Hal itu, kata dia, sebagai langkah untuk melindungi anak dari berbagai aksi kekerasan.
"Pada kesempatan ini, saya ingin mengingatkan bahwa peserta didik kita para siswa kita harus kita lindungi dari berbagai macam tindakan kekerasan atau berada di dalam lingkungan yang ada kemungkinan mengancam jiwa yang bersangkutan," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Kamis (26/9/2019).
"Oleh sebab itu, maka kami mengingatkan juga meminta kepada para pejabat daerah, gubernur, bupati, wali kota dan juga kepala dinas pendidikan untuk bisa memastikan bahwa para peserta didik para siswa di lingkungan wilayah masing-masing aman, tidak terpengaruh oleh kegiatan-kegiatan baik berupa unjuk rasa, demonstrasi ataupun sejenisnya," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhadjir juga meminta para orang tua menjaga putra-putrinya dari pengaruh unjuk rasa. Selain itu, para guru hingga kepala sekolah diminta menjaga anak didiknya agar belajar sebagaimana biasanya.
"Kepada para orang tua, kepada para siswa kepada para guru kepala sekolah, saya mohon untuk bekerjasama saling menjaga diri menjaga putra-putranya menjaga para siswanya agar betul-betul melaksanakan tugas yang sesuai dengan tugas masing-masing dan memastikan bahwa para peserta didik para siswa belajar sebagaimana biasa," tuturnya.
Kemudian, dia juga meminta para siswa tidak mudah terprovokasi oleh berita yang tidak bertanggung jawab.
"Kemudian juga saya meminta kepada para siswa jangan gampang terpancing terprovokasi percaya dengan berita yang tidak bertanggung jawab, kabar yang tidak bertanggung jawab," ujar Muhadjir.
Seperti diketahui, semalam pelajar dari berbagai sekolah turun ke jalan untuk menolak RUU KUHP. Unjuk rasa itu pun berakhir ricuh hingga dini hari tadi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini