"Sebelumnya saya tidak terpikirkan kalau adik-adik siswa akan melakukan aksi seperti ini. Pendapat dari saya terkait aksi adik-adik pelajar ini perlu diperhatikan kembali apa alasannya, jangan sampai ini bentuk reaksioner dari aksi tanggal 24 (September) kemarin. Terlihat dari apa yang mereka tuju dan tuntut sama sekali mereka sendiri tidak tahu," kata Abdul Basit, Rabu (25/9/2019) malam.
Kericuhan demo pelajar terjadi dari sore hingga malam. Massa melempari polisi dengan batu. Mereka juga sempat merusak dan membakar pagar DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul Basit berharap massa pelajar ini tak dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab. Dia sedang berupaya mencari dan mengingatkan massa pelajar.
"Dan semoga ini bukan hal yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk membuat kekacauan di negeri ini. Saya juga sedang mencari kontak adik-adik siswa ini untuk komunikasi dan mengingatkan," ujar pria yang akrab disapa Abbas ini.
Dia mengatakan demonstrasi dilakukan untuk menyampaikan suara masyarakat.
"Adapun dari gerakan masyarakat sampai saat ini kita ketahui bahwa muaranya ada pada DPR dan pimpinan negara yang belum mampu hadir sebagai orang terpercaya dengan sikapnya sehingga masyarakat Indonesia kembali kondusif," ujar Abbas.
Simak Video "Ketua LPAI Nilai Demonstrasi Bukan untuk Pelajar"
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini