Laporan itu disampaikan pada Rabu (25/9/2019) siang. Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Sumut, Gusmiyadi menyatakan, mereka menghadap, dan melaporkan secara kelembagaan terkait masalah yang terjadi.
"Kami katakan, kami tidak menarik persoalan ini ke persoalan pribadi, tetapi kami lebih mengorientasikan persoalan ini menjadi persoalan bersama. Persoalan kelembagaan, karena korbannya angggota DPRD Sumut, dan terjadinya juga di DPRD Sumut," kata Gusmiyadi kepada wartawan di DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Rabu (25/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Gusmiyadi, mereka mendorong Ketua DPRD untuk mengambil langkah-langkah strategis dan taktis. Ikut menyelesaikan persoalan ini.
"Apa langkah-langkah itu? Beliau meminta waktu kepada Fraksi Gerindra untuk berkomunikasi kepada stakeholder menyangkut problem ini. Kami memberikan waktu itu. Mungkin dua atau tiga hari," katanya.
Disebutkan Gusmiyadi, dalam pertemuan itu, mereka juga sempat menyampaikan bahwa di tingkat fraksi mereka sebenarnya sudah mempersiapkan sikap-sikap untuk menyelesaikan persoalan ini.
"Tetapi karena fatsun organisasinya harus kami dahulukan, kami lapor ke beliau. Kami menunggu respons beliau. Saya kira, dua-tiga hari ini kami tunggulah," katanya.
Pemukulan Pintor Sitorus terjadi di basement gedung DPRD Sumut saat aksi demonstrasi di gedung DPRD Sumut, Selasa (24/9). Diketahui, saat itu polisi tengah mengamankan pelaku demo anarkis, dan Pintor merekam aksi itu menggunakan handphone.
Halaman 2 dari 2