Di Kalimantan Selatan sendiri tercatat warga menderita batuk-batuk, sesak napas dan mata perih akibat kabut asap mencapai ribuan orang lebih. Meskipun sudah membekali diri dengan masker saat beraktivitas di luar rumah, namun ancaman ISPA terus saja mengintai.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan akhirnya membuka Rumah Oksigen untuk warga yang terdampak karhutla. Sedikit empat unit rumah oksigen disiapkan di sejumlah titik, mulai Banjarmasin, hingga Landasan Ulin, Banjarbaru.
Tak hanya itu sebagai upaya memudahkan layanan cepat, mulai hari ini , Selasa siang (24/9) sudah disiagakan Mobil Oksigen ke area pemukiman warga yang berdekatan dengan titik-titik api. Hari pertama Mobil sudah menangani sedikitnya lima orang petugas dan relawan pemadam kebakaran yang mengalami sesak nafas usai memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Kawasan Landasan Ulin dan Guntung Damar Banjarbaru.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Muslim, melalui Satgas Krisis Kesehatan, Rina, keberadaan rumah oksigen dan mobil oksigen, merupakan langkah cepat yang dilakukan pihaknya untuk menolong segera warga yang mengalami sesak nafas dan gangguan pernafasan lainnya akibat terpapar asap dari kebakaran hutan dan lahan.
"Kita harus bergerak, menjemput bola terutama untuk mobil oksigen. Kalau rumah oksigen kami siagakan untuk membantu warga mendapatkan pertolongan di saat mengalami sesak nafas maupun gangguan pernafasan lainnya. Kami berikan layanan gratis untuk masyarakat yang terdampak karhutla," terang Rina, saat melepas tim mobil oksigen ke sejumlah titik di Banjarbaru, Selasa siang tadi(24/9).
Rina menambahkan, tak hanya aktif jemput bola bagi masyarakat terdampak dan bagi petugas atau relawan yang berada di lapangan dan mengalami sesak atau gangguan pernapasan saat bertugas ,mobil oksigen disiapkan pula untuk menangani kasus kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh jarak pandang yang buruk.
![]() |
Tonton juga video Karhutla Berkurang Akibat Hujan Buatan, Kini Tersisa 1.129 Titik Api:
(dnu/dnu)