Kejadian bermula pada Sabtu (21/9/2019) sekitar pukul 18.10 WIB di bus Kopaja 88 jurusan Slipi. Saat itu salah seorang penumpang atas nama Junedi menjadi korban pemerasan Rizky.
"Awalnya korban (Junedi) bersama sama dengan temannya dari terminal Kalideres naik Kopaja 88 jurusan Slipi. Di perjalan naik pengamen (Rizky) dan korban memberikan uang Rp.500," ujar Kapolsek Cengkareng Kompol H Khoiri dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah korban memberikan uang, Rizky kemudian menanyakan jam kepada korban sambil memegang jam korban. Dia berupaya dan memaksa melepaskan jam yang di pakai oleh korban.
"Selanjutnya pelaku kembali meminta tambahan uang kepada korban, namun korban tidak menuruti permintaan pelaku sehingga pelaku mengeluarkan gunting dan mengancam akan menusuk korban," katanya.
Karena permintaannya tidak dituruti, Rizky kemudian mengambil dengan paksa ponsel milik korbannya sambil menusukkan gunting ke bagian paha korban. Karena ketakutan, korban pun memberinya uang Rp 20.000.
"Selanjutnya pelaku bergeser ke penumpang lain dan menarik tas salah satu penumpang. Pada saat pelaku sedang menarik tas salah satu penumpang, kenek Kopaja berhasil mendorong pelaku hingga keluar dari Kopaja," tuturnya.
Setelah Rizky keluar dari Kopaja, kenek Kopaja bersama sejumlah penumpang mengejarnya. Saat melakukan pengejaran para penumpang meneriaki Rizky dengan sebutan 'jambret'.
"Karena merasa terkepung pelaku mencoba meloloskan diri dengan cara menceburkan diri ke Kali Cengkareng Drain. Diperkirakan pelaku tenggelam," bebernya.
Rizky pun sempat hilang hingga akhirnya jenazahnya ditemukan oleh tim SAR pada hari ini Minggu (22/9) sekitar pukul 18.15 WIB. Jenazahnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Halaman 2 dari 2











































