Fahd ditetapkan sebagai ketum MKGR di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (19/9). Ketua Panitia Penyelenggara Mubes MKGR Arman Amir mengatakan, terpilihnya Fahd sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
"Dengan didasari alasan-alasan yang rasional dan objektif, seperti mandeknya perjalanan roda organisasi, selama kepemimpinan hanya mementingkan kepentingan pribadi ketimbang ormas, tidak ada satupun program yang saja secara produktif menguntungkan organisasi, tidak pernah dilakukan rapat harian, evaluasi, laporan tahunan, dan lain-lain," ujar Arman kepada wartawan, Sabtu (21/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga dengan itu, kami minta Agung Laksono tidak usah sok-sok menasihati kader-kader MKGR soal perpecahan organisasi, sebab dirinyalah 'teladan perpecahan' yang memiliki spesialisasi ahli pecah-memecah organisasi dan partai Golkar. Sebaiknya Agung fokus saja untuk mengurus dan membangun Kosgoro 1957, tidak perlu mencampuri urusan rumah tangga MKGR," ujar Arman.
Sebelumnya, Agung yang membela Roem Kono mempertanyakan mekanisme pemilihan Fahd sebagai ketum MKGR. Agung juga tahu betul selama ini Roem Kono dekat dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto. Begitu pula Adies Kadir. Agung juga bertanya-tanya tentang ada apa kehadiran dengan Bambang Soesatyo sebagai Ketua DPR di Munaslub di Hotel Sultan.
"Saya kira DPD Partai Golkar akan tetap berpedoman pada aturan yang ada. Saya yakin tetap dengan pengurus yang sekarang, dengan kepemimpinan yang diketuai oleh Pak Roem Kono dan Sekjen Pak Adies Kadir. Apalagi dari kepemimpinan mereka tak ada yang salah dan tak ada keliru," ucap Agung melalui keterangan tertulis, Kamis (19/9).
Tonton juga video MKGR Deklarasikan Airlangga Jadi Ketum Golkar:
(dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini