Pertama, menjalankan prinsip transparansi, yakni dengan membuka akses informasi seluas-luasnya kepada masyarakat melalui sarana pengaduan aplikasi DPR NOW. Kedua, menggunakan teknologi informasi.
"Artinya kinerja DPR RI akan beralih dari manual ke digital, menerapkan sistem paperless dengan penggunaan email maupun pesan singkat berbasis online melalui WhatsApp dan SMS gateaway," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga, menekankan representasi rakyat, dengan memperkuat daerah pemilihan dan rumah aspirasi yang digunakan untuk menghimpun masukan dari konstituen di masing-masing daerah pemilihan.
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menjelaskan, hadirnya e-parliament di dunia telah memperlihatkan beberapa keuntungan. Pertama, meningkatkan kualitas pelayanan, komunikasi dan informasi. Kedua, menghemat waktu dan anggaran. Ketiga, meningkatkan efektivitas dalam rapat. Keempat, warga negara dapat terlibat dalam kerja-kerja legislatif.
"DPR RI juga terus meningkatkan profesionalitas kerja menjadi lembaga perwakilan yang demokratis, dengan mengedepankan lima kriteria yang telah digariskan oleh International Parliamentary Union (Himpunan Parlemen Dunia)," ujarnya.
Kelima kriteria tersebut yakni merepresentasikan keberagaman sosial dan politik di masyarakat, terbuka dan transparan dalam bekerja, dapat diakses oleh media dan masyarakat, akuntabel kepada masyarakat yang diwakilinya, serta efektif dalam fungsi legislasi dan pengawasan.
Mengenai kemudahan akses informasi bagi media, Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 ini menggaransi tidak ada parlemen di negara lainnya yang seterbuka DPR RI. Hal ini bisa dilihat dari masih terbatasnya ruang gerak media di gedung parlemen di berbagai negara, kecuali DPR RI
Menurtnya, semua rapat dan ruangan bisa dijelajahi media. Bahkan ruangan Ketua DPR RI juga bisa ditembus dengan mudah. Kawan wartawan yang membutuhkan informasi apapun, bisa langsung mengontak anggota hingga Ketua DPR RI.
"Perdebatan dan dialektika dibuka selebarnya, tidak ada kegiatan atau informasi apapun yang ditutupi di DPR RI. Bahkan terkadang wartawan justru lebih tahu update kegiatan di DPR RI ketimbang anggota DPR RI sendiri," imbuhnya.
Menurutnya, informasi yang disajikan media masa secara tidak langsung berjalan beriringan menjadi salah satu sarana pendidikan masyarakat. Selain itu juga dapat memperkuat fungsi transformasi budaya, termasuk budaya dalam berpolitik dan bermasyarakat.
Lebih jauh, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini mengungkapkan, karena mempunyai hubungan interdependensi yang kuat, selain berani memberikan kritik tajam terhadap kinerja DPR RI, media juga harus berani memberikan apresiasi. Jika kritik diibaratkan sebagai vitamin, apresiasi bisa menjadi cambuk meningkatkan kinerja DPR RI.
"Saya berharap semua anggota DPR RI mau dan berani berbicara dengan media masa. Karena cara paling cepat memberikan penjelasan, informasi, maupun laporan kinerja, ya melalui media masa. Karena tidak mungkin anggota dewan menjelaskan satu persatu kepada rakyat. Jika berbicara melalui media massa, gemanya akan terdengar sampai ke berbagai lapisan masyarakat," pungkasnya.
Simak juga video Menkominfo Sebut Startup Pendidikan Sebagai Calon Kuat ''The Next Unicorn'':
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini