Pantauan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta Selatan, peziarah mulai berdatangan ke makam Habibie sejak pagi hari, Jumat (20/9/2019). Mereka membacakan doa, menaburkan bunga, hingga membasuh batu nisan makam Habibie menggunakan air.
Para peziarah datang berkelompok. Mereka bergantian menunggu dengan sabar untuk bisa membacakan doa dan menabur bunga di makam Habibie. Terlihat beberapa anak sekolah yang masih berseragam juga ikut datang berziarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga anak kecil yang ikut dibawa orang tuanya. Meski di bawah terik matahari, para peziarah ini terlihat tetap khusyuk membacakan doa bagi bapak teknologi tersebut. Sesekali mereka tampak memejamkan mata.
Salah satu peziarah, Fitria Batubara (28), mengatakan panasnya sinar matahari di taman makam pahlawan tak menyurutkan niatnya berziarah. Kesempatan berziarah ini disebutnya sebagai momen yang spesial karena dia sangat mengidolakan Habibie.
"Menurut saya meringankan langkah ke sini juga adalah hal yang sangat spesiallah dan tidak semua orang misalnya yang saudara-saudara kita, saya kan asal dari Sumatera, bilang pada pengen ke sini, alhamdulillah saya mendapat kesempatan itu," kata Fitria Batubara (28) setelah berziarah di TMP Kalibata.
![]() |
Ibu rumah tangga ini juga mengatakan banyak sanak keluarganya yang ingin berziarah ke makam BJ Habibie tapi masih terhambat waktu dan tempat. Fitri juga menyampaikan sedari kecil orang tuanya sudah menjadikan BJ Habibie sebagai figur yang perlu dicontoh olehnya.
"Jika dikenang sosok Pak Habibie itu, waktu saya masih SD mungkin ya, Pak Habibie adalah seorang yang istilahnya diidolakan oleh orang tua saya. Sampai pernah berkata, 'Nak, kamu belajar ya biar seperti Pak Habibie, IQ-nya sangat tinggi,'" ucap wanita yang tinggal di Bogor tersebut.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini