Hal itu disampaikan oleh anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii). Buya Syafii bertemu dengan Jokowi dan sempat membahas kabinet di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019).
"(Bahas) Soal menteri, pilih kabinet yang bagus, yang betul-betul. Dari partai juga boleh, tapi orang yang profesional, punya integritas. Itu saja," ujar Buya Syafii.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buya Syafii tidak mempermasalahkan komposisi kabinet Jokowi, asalkan memiliki integritas. Buya Syafii memberi catatan, menteri yang dipilih Jokowi tidak membuat gaduh.
"Presidennya tahu, jadi ada persoalan integritas, kompetensi, profesionalisme. Boleh dari partai, nggak apa-apa, tapi yang setia kepada presiden. Jangan yang bikin kacau," kata Buya Syafii.
Bukan kali ini saja mantan Ketum PP Muhammadiyah tersebut memberi masukan soal kabinet Jokowi. Apa saran Buya Syafii sebelumnya?
Buya Syafii pernah memberi saran saat diwawancarai di kediamannya di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (15/8/2019).
Menurutnya, Jokowi perlu memilih menteri yang paham persoalan, dan para menterinya harus kompak. Jangan ada yang malah saling cekcok.
"Menurut saya antara satu menteri dengan menteri yang lain itu jangan cekcok. Seperti kemarin Menteri Pertanian dan Perdagangan ya toh, itu kan nggak sehat itu... Antara Luhut juga dengan Susi, itu kan nggak sehat. Dalam hal ini presiden harus tegas," tuturnya.
Buya Syafii (Andhika Prasetia/detikcom) |
"Presiden ini kan sudah enak, periode kedua toh. Periode kedua katanya dia nggak punya beban, ya wujudkan nggak punya beban itu. Dan partai politik saya rasa perlu memunculkan orang-orang, kader mereka yang benar-benar mau memperbaiki negara ini," sambung Buya Syafii.
Jokowi sendiri pernah mengungkap desain kabinetnya di periode kedua sebagai presiden. Dari usia, latar belakang, hingga kementerian baru.
Janji Jokowi soal kabinet barunya ini diungkapkan saat pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/8/2019). Dalam pertemuan itu, Jokowi tak menyebut secara spesifik nama menteri yang dimaksud.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal situasi di Papua. (BPMI Setpres/Laily Rachev) |
Jokowi mengatakan kabinetnya nanti akan diisi kalangan generasi muda. Selain itu, porsi untuk menteri dari kalangan profesional adalah 55 persen, sedangkan kalangan parpol 45 persen.
"Kabinet bisa diumumkan kapan saja, nggak perlu nunggu Oktober," ucap Jokowi pada Agustus lalu.
Halaman 2 dari 3












































Buya Syafii (Andhika Prasetia/detikcom)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal situasi di Papua. (BPMI Setpres/Laily Rachev)