Warga bernama Tajri Danur itu nekat memasang masker di patung sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah karena persoalan kabut asap ini kembali terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sebagai kekecewaan kita, di mana pemerintah yang terlambat mengambil sikap tegas tentang persoalan kabut asap. Kabut asap ini semakin pekat dan semakin membahayakan kesehatan masyarakat, sehingga dapat membuat anak-anak serta orang dewasa terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat terpapar asap," kata Tajri setelah melakukan aksi memasangkan masker di Patung Sekapur Sirih, di Jalan Abdul Rahman Saleh, Kota Jambi, Kamis (19/9/2019).
![]() |
Menurut Tajri, persoalan kabut asap karhutla yang sebelumnya sempat terjadi pada 2015 kini terulang pada tahun ini. Tentu hal itu menjadi catatan buruk buat pemerintah, yang dinilai lamban mengatasi persoalan karhutla hingga menyebabkan kabut asap yang dapat membahayakan masyarakat.
"Jika kabut asap ini terus berlarut, saya bahkan merasa takut akan kesehatan masyarakat pada jangka panjang. Bencana kabut asap ini juga merupakan pembunuh masal, maka dari itu pemerintah harus cepat mengatasi persoalan kabut asap ini yang sebelumnya tahun 2015 silam terjadi dan kini terjadi lagi, jangan sampai nanti memakan korban jiwa,'' ujarnya.
Sementara itu, kabut asap pekat imbas karhutla ini kini tengah menyelimuti beberapa daerah di Jambi, seperti Kota Jambi, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Batanghari, Sarolangun, Bungo, dan Kabupaten Tebo. Bahkan kondisi udara akibat asap di Kota Jambi berdasarkan sumber DLH Kota Jambi pada pagi hari ini dalam kategori sangat tidak sehat.
Halaman 2 dari 2