Pemeriksaan kesehatan terhadap 17.400 narapidana ini dilaksanakan Dirjen PAS bersama UPT DKI Jakarta dari 28 Juni hingga 28 Agustus 2019. Pengecekan kesehatan digelar di 7 lapas dan rutan yang ada di Jakarta.
"Revalensi hepatitis C nya cukup tinggi juga, secara nasional 1,01 persen. Nah di kita, 5,9 persen (terjangkit), ya tinggi ini," kata Dirjen PAS, Sri Puguh Budi Utami, dalam sambutannya pada acara diseminasi hepatitis C di Graha Saharjo, Ditjen PAS, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas temuan tersebut, Sri menganggap kegiatan penyuluhan dan diseminasi hari ini penting dilakukan. Menurutnya jika hepatitis C tidak diketahui, maka kondisi ini bisa berbahaya bagi waga binaan dan petugas di rutan atau lapas.
"Kalau sampai tidak diketahui lebih berbahaya lagi untuk kita semuanya, bukan hanya untuk napi dan tahanan, tapi bukan tidak mungkin juga menular ke petugasnya. Kami termasuk kelompok rentan untuk terpapar penyakit apapun yang diderita oleh saat ini belajar di lapas dan rutan," ucap Sri.
Sri juga menekankan kondisi lapas yang saat ini over kapasitas juga bisa menjadi faktor tingginya penularan hepatitis C di rutan dan lapas. Karena itu, penting menurutnya mencegah penularan daripada mengobati.
"Penting ini disampaikan, mencegah lebih baik daripada mengobati dan kegiatan ini penting dam strategis karena kondisi sedang seperti tidak biasanya kapasitas 128.000 dihuni oleh 264.000 lebih. Artinya, singgungan-singgungan yang sangat mungkin terjadi, bisa tertular," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, Wiendra Waworuntu, juga menyebut napi dan warga binaan menjadi populasi yang rentan terjangkit. Karena itu perlu adanya pemeriksaan hepatitis C dini di seluruh rutan dan lapas.
"Beberapa hal yang perlu diperhatikan, warga binaan pemasyarakatan dan tahanan adalah kelompok non populasi kunci yang rentan terhadap keberadaan hepatitis c, sehingga harus segera diketahui status hepatitis C," sebut Wiendra.
"Seiring dengan kepadatan hunian lapas yang lampaui kapasitas padahal akses layanan program hepatitis C lanjutan belum memadai, karena itu resiko penularan dan prevelansi hepatitis C pada WBP (warga binaan pemasyarakatan) sama dengan populasi kunci," sambungnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini