Cerita Nenek yang Viral Gendong Jasad Bayi Berjalan Kaki di Jakut

Cerita Nenek yang Viral Gendong Jasad Bayi Berjalan Kaki di Jakut

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Rabu, 18 Sep 2019 18:27 WIB
Nenek menggendong mayat bayi di Jakarta Utara. (Samsuduha/detikcom)
Jakarta - Dian Islamiyati (36) sempat viral di media sosial karena berjalan kaki sambil menggendong jasad bayi di Cilincing, Jakarta Utara. Bayi itu adalah cucu Dian yang meninggal karena sang ibu, IN (16), mengalami keguguran.

Dian menceritakan saat itu dia membawa pulang jasad cucunya, Andi Saputra, dari puskesmas di Cilincing pada Selasa (17/9) sore. Dian mengatakan Andi lahir prematur di usia 6 bulan dalam kandungan.

"Karena setelah meninggal itu baru lahir langsung meninggal. Karena emang belum waktunya, prematur baru 28 minggu, terus kondisi anak saya belum fit, karena anak saya nggak mau makan banget," ujar Dian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (18/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dian kemudian membawa pulang jasad cucunya dengan membonceng motor bersama keponakannya. Namun, di tengah perjalanan, motor mogok karena kehabisan bensin.

"Akhirnya dengan terpaksa saya jalan kaki 100 meter. Setelah itu, mendekati pos di situ, ada polisi yang bantu menolong saya dalam keadaan panas terik di situ menolong saya untuk mengantarkan saya sampai ke rumah saya di Rorotan," jelas Dian.

Di jalan, Dian kemudian bertemu dengan polisi Aiptu Wayan Putu. Wayan kemudian mengantarkan Dian ke rumahnya dengan mobil.

"Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih banyak. Nggak bisa diucapkan dengan kata-kata, hanya Allah yang bisa membalas kebaikan pihak kepolisian semua ini, dari pihak Polsek Jakarta Utara, Polres Jakut, termasuk Polda ini. Saya hanya bisa ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas pertolongan kemarin itu," jelasnya.







Dian berkata dia tidak menggunakan ambulans puskesmas karena saat itu juga dia tidak melihat ada ambulans di situ. Dian juga mengaku tidak ditawari pelayanan ambulans oleh pihak puskesmas.

"Nggak, kalau di puskesmas itu saya dikasih tahu belum ada mobil ambulans. Cuma ditanya, 'Ibu gunakan kendaraan apa?' Tapi dari pihak puskesmas menjelaskan nanti kalau seandainya di jalanan ada rintangan apa atau ditilang polisi ibu tunjukin aja surat kematian dari pihak dokter insyaallah nggak ada apa-apa," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Aiptu Wayan menjelaskan saat itu dia tengah mengatur lalu lintas dan melihat motor yang ditumpangi Dian mogok.

"Akhirnya kami sebagai petugas polisi merasa curiga dan anak buah kami menghentikan. Setelah kami hentikan di pos bersama di sana ditanya sama anak buah kami, 'Kenapa motor didorong?' (Lalu dijawab), 'Saya kehabisan bensin, Pak,'" tutur Wayan.

Setelah bertanya-tanya, Wayan akhirnya mengetahui Dian tengah menggendong jasad bayi saat itu. Wayan kemudian menawarkan tumpangan.

"Akhirnya kami samperin ibu-ibu sedang jalan kaki lewat trotoar, mengendong cucunya dengan keadaan panas terik, akhirnya kami ajak ke pos langsung kami spontanitas 'ayo naik mobil saya aja' ke rumah," tutur Wayan.

Halaman 2 dari 2
(sam/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads