Gunung berapi dengan ketinggian 157 meter tersebut mengalami erupsi pada Rabu (18/9) pukul 05.51 WIB. Abu vulkanik berwarna kelabu itu berintensitas tebal. Abu vulkanik, seperti teramati dari seismograf, mengarah ke utara.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi Β± 1 menit," tulis laporan Badan Geologi seperti dikutip detikcom dari situs resminya, Rabu (18/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski Anak Krakatau mengalami erupsi, tidak terdengar suara dentuman dari gunung itu. Gunung Anak Krakatau saat ini berstatus waspada.
"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level II (waspada) dengan rekomendasi, masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah," tulis laporan tersebut. (gbr/gbr)











































