10 Pendekar Pengawal Mahdi Menyerahkan Diri
Jumat, 28 Okt 2005 15:00 WIB
Palu - Memasuki hari ke-4 pasca bentrokan antara pendukung ajaran Mahdi (27) dengan polisi, para pengikut Mahdi berbondong-bondong menyerahkan diri. Setelah kemarin lebih dari 100 orang, Jumat (28/10/2005) ini giliran sekitar 50 pengikut ajaran Mahdi yang menyerahkan diri ke polisi.Dari 50 orang itu, terdapat 10 pendekar yang biasa mengawal Mahdi. Mereka menyerah setelah sempat 3 hari bermalam di hutan dan kehabisan bekal. Dengan demikian, tercatat 220 orang pengikut Mahdi telah menyerahkan diri. Saat ini mereka tengah diperiksa intensif di Mapolda Sulteng, Jalan Sam Ratulangi, Palu Timur.Perkembangan lainnya, sekitar pukul 13.15 Wita polisi mengevakuasi jasad istri Holimin yang sudah 20 hari berada di sebuah pondok yang dibangun oleh Holimin di atas Desa Salena. Jenazah istri Holimin dilarang dikubur oleh Mahdi, dengan alasan akan dihidupkan kembali. Mahdi memerintahkan Holimin membangunkan pondok untuk istrinya, dengan alas tikar dan bantal di kepalanya. Namun, saat dievakuasi Jumat, pukul 06.00 Wita oleh satuan setingkat pleton Brimob Polda, mayat tinggal tulang belulang dan di bagian kepala tinggal tengkorak.Polda Sulteng menargetkan dalam satu dua hari ini Mahdi dapat ditangkap. Alasan pihak kepolisian, posisi Mahdi dan pengikutnya sudah terjepit. Apalagi saat mereka melarikan diri, tidak berbekal makanan apa pun.Mahdi dan para pengikut loyalnya saat ini diperkirakan berada di daerah Sana, perbukitan Gawalise yang terletak di utara Dusun Salena 1, Buluri, Palu, Sulawesi tengah. Kesaksian sejumlah warga menyebutkan, Mahdi dan kelompoknya terlihat menuju ke arah Sana. Dan saat ini aparat gabungan dari TNI-Polri ditambah sebuah helikopter terus memburunya.
(jon/)