Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, selain melaksanakan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca untuk menangani karhutla di Riau, mereka juga menawarkan solusi teknologi berupa inovasi Biopeat. Biopeat merupakan terobosan teknologi berupa pupuk hayati yang dapat dimanfaatkan pada lahan gambut tanpa dibakar.
"Inovasi Biopeat dapat meningkatkan pH lahan gambut sehingga dapat ditanami tanpa membakar lahan," jelas Hammam dalam keterangannya, Selasa (17/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aplikasi pupuk hayati BioPeat pada tanah gambut mampu meningkatkan pH tanah dari semula rata-rata pH 3,9 menjadi sekitar pH 5. Dengan meningkatnya pH tanah gambut, maka peluang mikroba penyubur tanah lainnya yang dapat bertahan hidup di lingkungan tanah gambut juga ikut meningkat sehingga tanah gambut menjadi lebih subur," kata dia.
Hammam menyebut BioPeat telah teruji kemampuannya melalui serangkaian uji aplikasi. Selain memperbaiki kualitas hasil panen, BioPeat disebut juga mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama.
"Sudah diujicoba dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas tanaman jagung, buah nanas, dan meningkatkan kadar kemanisan buah naga," urainya.
Hammam berharap pemanfaatan teknologi produksi BioPeat yang telah dikembangkan BPPT dan dimanfaatkan oleh PT RSUP dapat direplikasi pada lahan gambut di wilayah yang berpotensi terjadi bencana karhutla.
"BPPT ingin petani untuk berhenti membakar lahan. Dengan adanya inovasi BioPeat kami harap mampu menggantikan budaya membakar lahan," sebut Hammam. (gbr/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini