"Karena panasnya ini kemarin sehingga gas metan yang di sana itu langsung keluar. Ini kan panas cuaca. Karena sampah itu kan ada gas metannya. Itu kalau panas begini, sedikit saja pengantar ke situ, seperti kaca kena cahaya ada kertas dekatnya langsung terbakar," kata Plt Kadis DLH Kota Makassar, Iskandar, Senin (16/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Luasnya TPA Antang ini sekitar 19 hektare lebih. Kalau total sampahnya kemungkinan sudah jutaan kubik karena sudah operasi sejak 1993," sebutnya.
Dia menyebutkan seharusnya masyarakat sudah dapat melakukan pemilahan jenis sampah untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di TPA Antang. Dia mengingatkan keberadaan bank sampah yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
"Masyarakat harusnya pilah karena masih ada sampah yang dibuang itu masih punya nilai. Kan juga ada bank sampah jadi ada nilai rupiahnya," kata Iskandar.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di TPA sampah di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (15/9). Banyaknya asap kebakaran TPA ini juga membuat sejumlah sekolah di sekitar TPA meliburkan siswanya.
Asap bekas kebakaran juga masih ngebul dan membahayakan para siswa. Sejumlah sekolah yang meliburkan siswanya, yakni SD Inpres Borong Jambu 1, 2, dan 3. Sekolah ini lokasinya hanya berjarak 100 meter dengan TPA sampah yang terbakar.
"Kami sempat upacara tadi pagi. Tapi karena asap semakin menjadi-jadi, maka kami melapor ke pengawas sekolah sama UPTD, untuk meliburkan siswa," kata Abdul Djalil selaku Kepala Sekolah Inpres Borong Jambu 3.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini