"Info yang saya dapatkan tadi kemungkinan biasanya dari Jungutbatu itu mau snorkeling mau ke Nusa Penida biasanya. Itu boat snorkeling ke Nusa Penidanya kemungkinan mesin itu mati di sana karena ombak besar," kata Kepala Pos Balawista Nusa Penida-Nusa Lembongan, Kd Winaya ketika dimintai konfirmasi, Senin (16/9/2019).
Winaya menuturkan speedboat yang ditumpangi turis-turis itu diduga terbalik karena dihantam ombak. Kapten kapal berhasil diselamatkan, namun ada dua turis asing yang tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pihaknya belum bisa meminta keterangan dari kapten kapal. Sebab, kondisi kapten kapal tersebut masih dirawat di rumah sakit.
"Ada dua WNA yang meninggal itu baru yang kelihatan karena kami belum bisa meminta keterangan kapten, karena kaptennya masih belum agak sadarlah. Kami tidak bisa minta keterangan, nanti kalau dia agak sadar baru bisa kami minta keterangan berapa jumlah penumpang," ucapnya.
Winaya menerangkan speedboat yang terbalik itu memiliki kapasitas hingga 10 orang, dan biasa digunakan untuk membawa tamu-tamu snorkeling. Dia menyebut proses evakuasi masih belum bisa dilakukan karena terkendala ombak besar.
"Kepastian ombak yang besar itu jadi penyebabnya. Kapal dan korban masih belum kami evakuasi. Kita di sini kerja sama dengan tim SAR, sudah berangkat ke lokasi tapi karena ombaknya (besar) kami belum bisa ambil mayatnya itu. Ombaknya sampai 3 meteran," ucap Winaya.
Saat ini, Tim SAR Denpasar sudah mengerahkan 1 unit Rapid Deployment Land SAR Unit, hingga 1 unit RIB 05 Denpasar untuk proses evakuasi. Proses evakuasi itu juga menjadi perhatian para warga dan turis yang ada di lokasi.
(ams/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini