"Ya bagaimana pun pastinya saya mau yang terbaik bagi anjing saya dan prosedur yang mesti dilakukan adalah seperti ini. Yang pasti saya juga bersyukur Alhamdullilah pasti anjing-anjing aku ini bebas rabies seperti yang dikatakan sama ibu," kata Bima Aryo di Balai Kesehatan Hewan & Ternak, Jalan RM Harsono Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019)
Menurutnya penanganan itu adalah untuk keamanan anjing-anjingnya. Meski tidak lagi bisa dia urus, tetapi Bima akan terus memantau kedua anjingnya.
Sebab anjing-anjingnya, khususnya Sparta belum bisa ditangani oleh orang yang belum dikenalnya.
"Jadi akan butuh keterlibatan aku untuk memastikan bahwa dia bisa di-handle sama orang di sana nanti," imbuhnya.
Sparta sendiri menurutnya memiliki karakter sebagai anjing penjaga. Sementara Anubis sejak kecil sudah dilatih bersosialisasi dengan lingkungan.
Sebagai anjing penjaga, Sparta juga disebutnya juga lebih agresif. "Sebenarnya begini kalau untuk masalah agresif, dia itu lebih agresif ke lingkungan tempat dia berada. Dalam artian memang sifat anjing penjaga seperti itu. Tapi kalau untuk nanti dikenalin ke handler lain, itu sebenarnya sangat simpel, butuh waktu 3 menit, diajak main bola lalu udah temenan," tuturnya.
Meski begitu, Bima Aryo yakin bahwa anjing-anjingnya ada di tangan ahlinya. K-9 menurutnya tahu bagaimana memperlakukan Sparta nantinya.
"Saya yakin yang namanya orang udah biasa nanganin anjing, terutama K-9 yang udah ngerti karakter anjing seperti apa. Terlebih sebelumnya kemarin aku sudah bawa orang untuk analisa langsung ke sini. Dan memang dia melihat bahwa Sparta ini bukan kategori anjing yang ibaratnya killer dog gitu," tandasnya.
(mea/mea)