Kata Tetangga soal Bocah di Bekasi yang Diisukan Tewas karena Bully

Kata Tetangga soal Bocah di Bekasi yang Diisukan Tewas karena Bully

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 11 Sep 2019 17:41 WIB
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Bekasi - Seorang bocah laki-laki berinisial FA meninggal pada akhir Agustus 2019 lalu. Informasi yang beredar di media sosial, FA tewas karena di-bully teman mainnya. Lalu bagaimana kesaksian tetangga?

detikcom menelusuri kontrakan FA dan keluarganya di Jati Melati, Pondok Melati, Kota Bekasi. Tampak kontrakannya terkunci dan tidak terlihat barang apapun di dalam rumah.

Seorang warga bernama Sugeng, menyebut keluarga FA sudah pulang ke Majalengka setelah korban meninggal. Sugeng mengetahui korban meninggal, tetapi apa penyebab kematian korban, Sugeng tidak mengetahuinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau itu saya kurang tahu, kita juga nguli, nggak begitu ngawasi, terus terang kita nguli terus. Pagi berangkat jam 7, pulang jam 6 sore," ujar Sugeng di kediamannya, Pondok Melati, Kota Bekasi, Rabu (11/9/2019).

Sugeng sering melihat FA bermain bersama bocah lainnya di lingkungan tempat tinggalnya. Tetapi, selama bermain dengan teman-temannya, Sugeng tidak pernah melihat FA berantem dengan temannya.

"Nggak pernah," ujar Sugeng.

Sugeng mengatakan keluarga FA mengontrak di Jati Melati sejak dua bulan yang lalu. FA, sebutnya, tinggal bersama ayah dan ibunya.










Warga lainnya yang tak ingin disebut namanya, juga menyebutkan tak pernah melihat atau mendengar soal bully terhadap korban.

"Saya nggak pernah lihat mas, nggak pernah," ujar warga.

Sebelumnya, beredar sebuah informasi di media sosial yang menyebutkan FA mengalami serangkaian tindakan bullying oleh teman-temannya, dia dipukul hingga ditendang.

Dalam narasinya, FA disebut-sebut dianiaya oleh teman-temanya di daerah Bekasi. Karena penganiayaan itu, korban dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong. Dalam cerita itu juga disebut, FA dimakamkan di kampungnya di Majalengka.

Polisi telah menelusuri informasi ini. Polisi menyebut FA bukan meninggal karena bully, melainkan karena menderita tetanus.

"Di rumah sakit, hasil rekam medis, meninggalnya itu karena tetanus. Kalau tetanus di (organ) mana kita juga nggak tahu. Nah tetanus 'kan kalau menyangkut masalah tetanus mungkin kena apa kan kita nggak tahu juga," jelas Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede AKP Supriyanto, Selasa (10/9).



(isa/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads