Wakil Rektor II UMN Andrey Andoko menjelaskan penilaian ini lebih menekankan pada aspek output dan outcome. Output terdiri dari kinerja penelitian, publikasi jurnal, dan kegiatan kemahasiswaan sedangkan outcome terdiri dari kinerja inovasi dan masa tunggu lulusan.
"UMN sudah mendapatkan akreditasi institusi A. Selama ini masa tunggu lulusan UMN untuk mendapatkan pekerjaan sangat singkat bahkan 85% lulusan sudah bekerja atau berwirausaha sebelum diwisuda," ungkap Andrey dalam keterangan tertulis, Rabu (11/9/2019).
Adapun penyerahan penghargaan tersebut diserahkan langsung Kepala LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah III DKI Jakarta Illah Sailah kepada Wakil Rektor II UMN Andrey Andoko di Jakarta pada Senin (2/9/2019).
Selain itu, UMN juga menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang paling hijau dan ramah lingkungan di Jakarta versi UI Green Metric 2018. Andrey menerangkan bahwa sebagai sumbangsih bagi pelestarian lingkungan, UMN berkomitmen untuk membangun kampus yang ramah lingkungan.
"Kami membuat kampus dengan pepohonan yang rindang dan gedung yang hemat energi. Diharapkan ini menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari dalam menghemat energi serta menjadi pelopor dalam upaya penghematan energi," terang Andrey.
Andrey menambahkan, baru-baru ini PK Ojong-Jakob Oetama Tower UMN meraih 1st Runner Up Energy Efficient Building Asean Energy Award yang diserahkan di Bangkok pada Rabu (4/9/2019). Menurutnya, hal ini turut menjadi bukti komitmen UMN dalam melestarikan lingkungan.
Penghargaan lain yang diraih oleh UMN adalah sebagai perguruan tinggi dengan repository tugas akhir terbanyak dan partisipasi UMN dalam pameran Riset, Inovasi dan Teknologi Ritech Expo 2019 di Bali pada Agustus lalu. (mul/mul)
