"Kami menyampaikan juga dukungan kepada Pansel kemudian mengevaluasi dan menyampaikan pemikiran-pemikiran untuk membenahi KPK. Misinya, KPK dengan ketua baru, UU baru, semangat baru, sehingga KPK akan tampil sebagai lembaga pemberantasan korupsi dengan paradigma baru dan meninggalkan pola-pola lama yang mereka kerjakan yang menurut IPW penuh dengan kebobrokan," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Menurut Neta, KPK selama ini melakukan pencitraan dengan gencar melakukan OTT atau melakukan penindakan tanpa melakukan upaya pencegahan korupsi. Neta menilai KPK hanya sebagai 'pemadam kebakaran'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena menilai KPK sudah bersikap 'semua gue', Neta mengatakan dibutuhkan adanya Dewan Pengawas untuk KPK. Neta berharap proses seleksi capim KPK ini bisa menjadi pintu untuk membenahi KPK.
"IPW melihat ke depan diperlukan Dewan Pengawas yang benar-benar menjalankan fungsinya sebagai Dewan Pengawas sehingga orang-orang KPK tidak liar. IPW berharap proses pemilihan capim KPK ini bisa dijadikan pintu oleh Komisi III untuk membenahi KPK dengan maksimal, agar ke depan lembaga antirasuah ini bisa tampil dengan paradigma baru," ucap Neta.
"IPW sendiri menilai Pansel KPK sudah bekerja keras dan profesional dalam memilih dan menentukan para capim. Kita berharap Komisi III jangan meragukan hasil kerja Pansel, jangan dengar omongan-omongan orang-orang KPK, ICW, LBH, dan lain-lain. Komisi III saya kira tutup kuping, kemudian pilihlah 5 yang terbaik dan kemudian tetapkan segera ketua baru KPK sehingga KPK bisa tampil dengan paradigma baru," lanjut dia.
Presidium Perkumpulan Organisasi Kepemudaan Tingkat Nasional (Poknas) Ahmad Yani Panjaitan juga menyatakan dukungannya kepada Komisi III untuk memilih capim KPK. Ia meminta agar tidak ada pihak yang berburuk sangka terhadap capim yang telah dipilih.
"Banyak masyarakat ikut-ikutan untuk ambil bagian menghalangi, termasuk Pansel KPK, termasuk Komisi III ini. Kami dari Perkumpulan Organisasi Kepemudaan Tingkat Nasional ini mendukung penuh proses pemilihan capim KPK ini dilalui secara prosedur dan kami serahkan sebagai wakil rakyat. Komisi III hari ini diberikan amanah untuk itu, dan kami sangat mendukung," ujar Ahmad.
Selain itu, Presidium Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Risman Hidayat menilai Pansel sudah bekerja maksimal dalam menyeleksi capim KPK. Ia lalu menyoroti sikap para pegawai KPK yang menutup lambang KPK dengan kain hitam sebagai bentuk protes.
"Makanya kami lihat hari ini terjadi pro dan kontra di KPK, sampai kemarin KPK menutup lambang KPK, ya bagus juga DPR membekukan dulu KPK untuk sementara. Sampai nanti terpilih lima pimpinan KPK, kita beresin dulu, sekaligus bersih-bersih, gitu, karena upaya hari ini banyak gangguan dari LSM yang ada di belakang mereka," ucap Risman.
Risman juga memberikan sejumlah rekomendasi bernada dukungan kepada Pansel dan Komisi III. Ia menyatakan pihaknya akan mengawal proses seleksi di DPR.
"Mendukung Komisi III DPR untuk segera melakukan tahapan-tahapan penetapan pimpinan KPK sesuai dengan tata tertib dan prosedur yang berlaku. Kami akan mengawal dan ikut serta mendukung ketetapan dan keputusan yang nantinya diputuskan oleh Komisi III DPR RI tentang pimpinan KPK definitif periode 2019-2023," tutur Risman. (azr/idn)