"Jadi kalau sudah punya mindset pengusaha harus dilandasi dengan nasionalisme yang kuat. Pengusaha nasional kita, pengusaha muda kita dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ini harus punya konsep kita lah yang jadi pemain utama. Ini akan kita dorong ke depan, bukan karena ada investasi asing kepemilikan kita menjadi sedikit, kita tekan mereka untuk di bawah koordinasi kita. Ini menjadi bagian dari strategi menjaga kedaualatan negara," kata Mardani dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/9/2019).
Mardani mengatakan itu di acara Debat Final Calon Ketua Umum (Caketum) HIPMI dalam Rangkaian Munas HIPMI XVI periode 2019-2022, Minggu (8/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mental generasi muda Indonesia yang terutama di HIPMI ini memang harus mempunyai benar-benar sifat patriot, sifat nasionalisme, dan memiliki gagasan besar untuk memberikan perubahan yang lebih baik ke depan secara nasional. Karena di semua lini pemimpin sekarang adalah kader HIPMI dulunya. Ini yang harus kita jaga," ujar Mardani.
Mardani melanjutkan, yang lebih penting adalah bagaimana mempersiapkan HIPMI ke depan untuk terus berkontribusi menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan sesuai pasal 33 UUD 1945.
"HIPMI ingin Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain di dunia," kata Wakil Bendahara Umum BPP HIPMI ini.
Mantan Bupati Tanah Bumbu ini juga mengungkapkan, generasi muda saat ini adalah aset paling berharga yang dimiliki suatu bangsa. Menurutnya, generasi muda harus disiapkan sejak dini karena harus bisa berperan untuk bangsa dan negara.
"Program HIPMI go to school dan go to campus akan di lanjutkan dan diperbaiki secara teknis agar dapat berjalan lebih baik lagi dan bisa membawa dampak terhadap generasi muda Indonesia yang berkarakter kewirausahaan karena kita harus bisa menjadi Tuan di negara kita sendiri," pungkasnya. (ads/ads)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini