"Volume lalu lintas berdasarkan uji coba kami kemarin 3 minggu, terjadi penurunan volume lalu lintas di jalan itu sebesar 25,25 persen. Ini kan cukup tinggi ya," ucap Syafrin saat dihubungi, Selasa (10/9/2019).
Uji coba perluasan ganjil-genap ini dilakukan pada 12 Agustus-6 September 2019. Syafrin menganalogikan jumlah kendaraan di jalanan sebanyak 10 kendaraan sebelum ganjil genap berlaku. Dari 10 kendaraan itu, ada 6 sepeda motor dan 4 mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang di jalan kan tinggal 6 motor-2 mobil, (jumlah kendaraan) 8. Artinya, persentase motor naik, persentase mobil turun kan?" ucap Syafrin.
![]() |
"Jadi, artinya untuk angka (jumlah sepeda motor) kita belum mendapatkan karena justru di data belum ada berapa pertumbuhan kendaraan, pertumbuhan jumlah motor, itu saya belum dapat. Tapi prinsipnya kan seharusnya tidak langsung naik 100 (persen) motor gitu kan. Tapi persentase motor pasti naik karena proporsi mobil di jalan dikurangi," sambungnya.
Sebelumnya, perluasan ganjil-genap di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, berdampak terhadap jumlah pengguna sepeda motor. Pantauan Dishub DKI, pada hari pertama pemberlakuan ganjil-genap, secara kasatmata jumlah sepeda motor meningkat. Namun belum diperoleh jumlah pasti sepeda motor yang turun di jalan saat ada perluasan ganjil-genap ini.
"Ada (dampaknya), penurunan (jumlah) roda empat sendiri ada. Tapi di balik itu juga ada kenaikan (jumlah) roda dua. Kemarin luar biasa roda dua itu banyaknya. Mungkin karena hari pertama kerja atau mungkin antisipasi masyarakat menggunakan roda dua yang tidak kena gage (ganjil genap)," kata Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Pengawasan Operasi Sudinhub Jaktim Slamet Dahlan saat ditemui di traffic light Pemuda Pramuka, Jaktim, pagi tadi. (aik/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini