"Pertama, dalam sosialisasi yang kita lakukan hampir 1 bulan lebih, alasan pertama orang baru, baru melintas. Walaupun mungkin ada pemberitahuan rambu atau tulisan sepanduk yang sudah terpasang dari satu bulan sebelumnya," kata Nasir di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (9/9/2019).
Nasir menyebut alasan itu kerap dijumpai petugas di lapangan. Padahal, dia menyebut pihaknya bersama instansi terkait sudah melakukan sosialisasi dan pemasangan rambu-rambu maupun sepanduk di sekitar lokasi jauh hari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan kedua, pengendara terpaksa melanggar ganjil-genap karena harus melintas di lokasi tersebut.
"Kedua, orang banyak melanggar karena kebutuhan. Orang banyak melintas di situ. Itu yang jadi alasan utama pelanggar ganjil genap," kata Nasir.
Sementara itu, sejumlah pengendara melanggar ganjil-genap karena mengaku lupa tanggal. Hal ini banyak ditemui petugas di kawasan ganjil-genap di simpang Senen, Jakarta Pusat.
"Paling alasannya itu, lupa tanggalnya genap atau bukan. Terus ada yang belum tahu bahwa di sini juga kena ganjil-genap. Yang saya pantau itu," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Harlem Simanjuntak saat ditemui di simpang Senen, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2019).
(sam/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini