Bupati yang Digugat Utang Kampanye Rp 4,9 M Dipilih 99 Ribu Orang

Bupati yang Digugat Utang Kampanye Rp 4,9 M Dipilih 99 Ribu Orang

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 09 Sep 2019 18:45 WIB
Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu (Situs Kab Parigi Moutong)
Jakarta - Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu digugat pengusaha karena dituding belum membayar utang Rp 4,9 miliar. Duit itu diduga untuk kampanye pada Pemilihan Bupati 2018. Saat itu, Samsurizal menang karena dipilih 99 ribu orang.

Dilansir dari situs Kabupaten Parigi Moutong, Senin (9/9/2019), Samsurizal merupakan Purnawirawan TNI kelahiran 3 Maret, 61 tahun lalu. Dia maju di Pilbup Parigi Moutong pada 2018 kemarin sebagai petahana.



Pada Pilbup 2018, Samsurizal berpasangan dengan Badrun Nggai, diusung Gerindra, PBB, PAN, PKS, PPP, PDIP. Sebagaimana dilansir situs resmi KPU, Samsurizal-Badrun berhasil menang 44,74% meraup 99.048 suara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekilas peta politik di Parigi Moutong, di daerah ini parpol dengan kekuatan terbesar di DPRD adalah Gerindra (15%) disusul Golkar (12,5%), Partai Demokrat (12,5%), dan Hanura (12,5%). PDIP dan PKB ada di urutan setelahnya (10%).



Saingan Samsurizal-Badrun saat itu adalah Amrullah S Kasim-Yufni Bungkundapu yang diusung Partai Demokrat dan Hanura meraup 75.841 suara alias 34,5%. Terakhir, ada Erwin Burase-Rahmawati yang diusung Partai Golkar dan PKB, meraup 46.521 suara atau 21,01%.

Total jumlah pemilih di Pilbup Parigi Moutong adalah 303.316, jumlah pengguna hak pilih ada 223.771, dan tingkat partisipasi pengguna hak pilih mencapai 73,77%, sedikit di atas rata-rata partisipasi Pilkada 2018 secara nasional sebesar 73,24%, tergolong cukup tinggi.

Siapa Samsurizal?

Samsurizal adalah Purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir Kolonel (Inf). Dia pernah terlibat Operasi Seroja Timor Timur, Operasi DOM Aceh, dan Operasi Irian Jaya. Dia juga pernah menjadi Perwira Pembantu Bidang Perencanaan TMMD Staf Teritorial KASAD dan menjadi Sekretaris dan Dosen Sekolah Komando Angkatan Darat (SESKOAD).

Dia menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada tahun 2008, 2011, 2015, dan 2018. Terakhir, dia melaporkan LHKPN pada 16 Januari 2018 alias lebih dari setahun lalu.



Pada 2008, kekayaannya Rp 1.163.950.000,00. Pada 2011 kekayaannya bertambah menjadi Rp 3.664.413.350,00. Pada 2015, kekayaannya bertambah lagi menjadi Rp 4.637.389.969,00. Pada 2018, kekayaannya menjadi Rp 6.607.586.091,00.

Masyarakat yang jadi sasaran kampanye Samsurizal

Masyarakat Parigi Moutong hidup di kawasan Teluk Tomini di Sulawesi, sebelah utara dari Poso dan Sigi dan sebelah selatan Provinsi Gorontalo. Bila dilihat, bentu kawasan Kabupaten mirip bulan sabit.

Dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kabupaten Parigi Moutong pada 2018 ada 482.794 jiwa, terdiri dari 247.293 laki-laki dan 235.501 perempuan. Setengah dari total jumlah penduduk Kabupaten ini masuk angkatan kerja, bahkan mendominasi seluruh angkatan kerja Provinsi Sulawesi Tengah.

Jenis usaha yang paling diminati warga di sini adalah usaha perdagangan besar dan ecera serta reparasi kendaraan bermotor (43,72%), disusul industri pengolahan (27,72%), dan usaha akomodasi dan penyediaan makan dan minum (13%). Perekonomian Parigi Moutong disumbang dari usaha pertanian sebesar Rp 9,01 triliun atau sekitar 63%, disusul usaha nonpertanian sebesar Rp 3,14 triliun (33%), dan administrasi pemerintahan sekitar 4%. Namun secara umum, 99,58% usaha di sini adalah golongan usaha mikro kecil.

Kembali ke soal Bupati Parigi Moutong Samsurizal, sebagaimana diberitakan, dia digugat ke Pengadilan Negeri Parigi oleh salah seorang pengusaha asal Palu bernama Hantje Yohanis. Samsurizal disebut meminjam dana untuk keperluan Pilkada 2018, dananya sebesar Rp 4,9 miliar. Samsurizal sudah berjanji akan mengembalikan dana itu setelah terpilih kembali menjadi bupati dan dilantik.


Untuk mengklarifikasi perihal gugatan itu, detikcom sudah berusaha menghubungi Samsurizal, namun Samsurizal belum merespons hingga berita ini diturunkan.

Apakah utang dana kampanye Rp 4,9 miliar itu tergolong mahal? Tentu saja itu relatif. Namun Associate Researcher LP3ES dari Universitas Leiden, Ward Berenschot, menilai memang politik di Indonesia mahal sehingga hanya orang kaya yang mendominasi panggung utama. Seorang bupati rata-rata keluar Rp 28 miliar untuk berkampanye.

Bupati yang Digugat Utang Kampanye Rp 4,9 M Dipilih 99 Ribu OrangKabupaten Parigi Moutong (Google Maps)
(dnu/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads